JAKARTA, KOMPAS.com- Media sosial dihebohkan dengan munculnya surat keberatan yang dikirimkan PT Eigerindo Multi Produk Industri kepada seorang youtuber, Dian Widiyanarko.
Surat keberatan tersebut berisi permintaan Eiger kepada Dian untuk menghapus video review produk mereka. Padahal, video tersebut diakui Dian bukanlah endorsement dan dirinya tak mendapat imbalan apa pun.
Berkaca pada kasus Eiger, travel blogger dan youtuber Wira Nurmansyah mengaku terganggu dan menyesalkan sikap yang diambil Eiger tersebut. Wira menyayangkan sikap Eiger yang mengusik kebebasan berpendapat.
Baca juga: YLKI: Eiger Seharusnya Dengarkan Masukan Konsumen
Terlebih, Wira sudah menonton video review milik Dian dan menilai tidak ada unsur bernada negatif yang menyinggung produk Eiger.
"Menurut saya tindakan Eiger menulis surat itu sangat disayangkan. Apalagi setelah saya tonton videonya tidak bernada negatif," kata Wira kepada Kompas.com, Jumat (29/1/2021).
Wira mengatakan, pihak Eiger seharusnya mengapresiasi Youtuber tersebut karena produknya telah dipromosikan melalui video.
Sikap yang diambil Eiger dengan melayangkan surat kepada Dian, juga dianggap Wira sebagai upaya mengusik kebebasan berpendapat. Namun, ia percaya bahwa penilaian akhir ada di tangan masyarakat.
Baca juga: Soal Keberatan Eiger ke Youtuber, YLKI Minta Tak Ada Intervensi ke Konsumen
Melihat sikap masyarakat di media sosial, ia berpandangan bahwa kini Eiger akan sulit membangun citra.
"Masyarakat bisa menilai sendiri, kalau brand bertindak seperti itu. Seperti yang terjadi sekarang di media sosial. Akan sulit mengembalikan citra bagus yang dibangun bertahun-tahun," ujar dia.
Kendati demikian, Wira mengaku selama menjadi Youtuber, dirinya tak pernah khawatir karyanya akan diganggu oleh brand.
Asalkan, youtuber mengatakan hal jujur dari sebuah produk yang hendak diulas di konten tersebut.
Baca juga: Twit Viral Surat Keberatan Eiger terhadap Konten YouTuber, Ini Kronologinya
Wira berharap kasus Eiger ini dapat menjadi pelajaran bagi brand-brand lainnya untuk bersikap lebih baik.
Tak muluk-muluk, brand bisa mengambil sikap dengan cukup menyampaikan terima kasih dalam kolom komentar di YouTube atau di media sosial, apabila youtuber mengulas produknya.
"Kalau mungkin kontennya bagus, mungkin bisa dikirimi suvenir misalnya. Malah mereka ini bakal jadi brand advocate atau influencer brand yang benar-benar asli tanpa dibayar," tutur dia.
Lebih lanjut, jika konten yang dibuat youtuber tersebut menyatakan adanya kekurangan produk, justru bisa menjadi pelajaran brand untuk menaikkan kualitas produk.
"Kalau kontennya dianggap kurang. Ya justru jadikan pelajaran dong buat improvisasi produknya," ucapnya.
Info terkini, pihak Eiger akhirnya mengeluarkan surat permintaan maaf atas surat keberatan yang ditujukan kepada Dian.
"Atas nama perusahaan PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI), sebagai perusahaan yang menaungi Eiger Adventure, dengan rendah hati kami menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat atas masalah yang terjadi," tulis CEO PT Eigerindo MPI, Ronny Lukito.
Ronny mengakui surat keberatan itu dikirim oleh tim Eiger. Ronny menyadari, surat keberatan itu tidak tepat cara penyampaiannya.
"Sejatinya maksud dan tujuan kami adalah untuk memberikan masukan kepada reviewer agar lebih baik lagi," tulis Ronny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.