Tak muluk-muluk, brand bisa mengambil sikap dengan cukup menyampaikan terima kasih dalam kolom komentar di YouTube atau di media sosial, apabila youtuber mengulas produknya.
"Kalau mungkin kontennya bagus, mungkin bisa dikirimi suvenir misalnya. Malah mereka ini bakal jadi brand advocate atau influencer brand yang benar-benar asli tanpa dibayar," tutur dia.
Lebih lanjut, jika konten yang dibuat youtuber tersebut menyatakan adanya kekurangan produk, justru bisa menjadi pelajaran brand untuk menaikkan kualitas produk.
"Kalau kontennya dianggap kurang. Ya justru jadikan pelajaran dong buat improvisasi produknya," ucapnya.
Info terkini, pihak Eiger akhirnya mengeluarkan surat permintaan maaf atas surat keberatan yang ditujukan kepada Dian.
"Atas nama perusahaan PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI), sebagai perusahaan yang menaungi Eiger Adventure, dengan rendah hati kami menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat atas masalah yang terjadi," tulis CEO PT Eigerindo MPI, Ronny Lukito.
Ronny mengakui surat keberatan itu dikirim oleh tim Eiger. Ronny menyadari, surat keberatan itu tidak tepat cara penyampaiannya.
"Sejatinya maksud dan tujuan kami adalah untuk memberikan masukan kepada reviewer agar lebih baik lagi," tulis Ronny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.