Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: 95 Persen Vaksin Covid-19 Sudah Diorder Negara Maju

Kompas.com - 29/01/2021, 06:48 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkap data bahwa vaksin yang sudah tersedia hingga kini, 95 persennya sudah diorder oleh negara maju. Kondisi ini, kata dia, sangat memprihatinkan. 

"95 persen vaksin sudah pre order atau diorder oleh negara-negara maju. Ini kan memprihatinkan sekali," kata Retno dalam acara "Rosi: Covid-19 Tembus 1 Juta, Kita Bisa Apa?" Kamis (28/1/2021).

Padahal, menurut Retno, virus Corona tidak mengenal tapal batas negara.

Baca juga: Gubernur Sumsel: Saya Baik-baik Saja Setelah Disuntik, Jangan Lagi Ada Hoaks Soal Vaksin

Virus, kata dia, bisa pergi ke setiap negara, tak hanya menetap di negara maju, melainkan juga negara berkembang.

"Masalah dunia tidak akan selesai kalau semua negara dunia belum dapat menyelesaikan pandemi ini," ujarnya.

Oleh karena itu, sebut dia, Indonesia sejak awal konsisten untuk menyuarakan prinsip kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua negara.

Ia mengatakan, Indonesia juga tak hanya bicara, tetapi juga berkontribusi dalam prinsip kesetaraan akses vaksinasi.

"Kita menjadi anggota dari CEPI Investors Council. Kita juga melakukan penjajakan awal kerja sama antara CEPI dan Bio Farma. Ini adalah salah satu wujud bahwa Indonesia tidak hanya memikirkan kita sendiri, tapi juga berusaha dengan kemampuan kita untuk berkontribusi," jelas dia.

Cepi adalah koalisi yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan vaksin untuk melawan penyakit menular dan mengupayakan akses vaksin bagi semua negara.

Koalisi yang berbasis di Oslo, Norwegia ini terdiri dari pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat sipil.

Retno mengatakan, meski Indonesia memiliki masalah pandemi, tetapi juga ada tanggung jawab untuk dunia dalam bersama mengatasinya.

Sehari sebelumnya, Menlu Retno juga menegaskan bahwa kepastian untuk ketersediaan vaksin Covid-19 agar bisa didistribusikan tepat waktu ke seluruh negara sangat dibutuhkan.

Hal tersebut disampaikan Retno saat memimpin pertemuan Covax AMC Engagement Group yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Menristek: Diharapkan Akhir Tahun 2021 Vaksin Merah Putih Dapat Izin Darurat

"Agar vaksin dapat siap dan didistribusikan secara tepat waktu, perlu didapat kepastian mengenai beberapa hal penting," kata Retno yang merupakan salah satu co-chairs dari Covax AMC, dikutip dari siaran pers, Kamis (28/1/2021).

Hal penting tersebut antara lain menyangkut ketersediaan jumlah vaksin, jenis vaksin yang akan diterima, jadwal pengiriman, regulasi, dan isu-isu penting lainnya.

Sebab, kata Retno, seluruh negara, baik maju, kecil, maupun berkembang, berkepentingan untuk memastikan akses yang setara terhadap vaksin Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com