Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Izinkan Semua RS Layani Pasien Covid-19, Persi: Tak Ada Izin pun Kami Sudah Layani

Kompas.com - 28/01/2021, 19:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Lia G Partakusuma mengatakan, sudah lebih dari 2.000 rumah sakit yang melayani pasien Covid-19, bahkan sebelum izin yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Lia menuturkan, banyak pasien Covid-19 yang tak sengaja mendatangi rumah sakit, padahal rumah sakit tersebut tidak memiliki pelayanan untuk merawat pasien Covid-19.

"Memang kalau melihat data yang sudah melayani pasien Covid-19 sudah lebih dari 2.000 rumah sakit. Itu sebelum ada izin yang baru dikeluarkan. Enggak pakai itu pun kami sudah melayani," kata Lia, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Kemenkes Izinkan Semua RS Buka Pelayanan untuk Pasien Covid-19

Menurut Lia, semua rumah sakit saat ini memang sudah harus menyiapkan ruang isolasi. Meskipun, hanya sekadar transit di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Ia mengatakan, saat ini semua rumah sakit paling tidak memiliki tempat penampungan sementara untuk pasien Covid-19.

"Istilahnya menaruh pasien sementara, apakah itu di ruang isolasi atau ada yang di tenda, di luar rumah sakit. Harus begitu sekarang semua rumah sakit, kalau tidak di dalam rumah sakit bisa terjadi penularan tenaga kesehatan, terjadi penularan untuk pasien lain," tutur dia.

Oleh sebab itu, Lia menilai bahwa selama ini rumah sakit telah mengerahkan sumber daya yang dimiliki, mulai dari fasilitas hingga tenaga kesehatan.

Melihat kondisi seperti ini, kata Lia, justru seharusnya pemerintah yang mempersiapkan rumah sakit.

"Pemerintah perlu memberikan fasilitas dan mendukung rumah sakit. Kalau ditanya, jangan rumah sakit yang harus mempersiapkan, pemerintah juga harus membantu kita," ujarnya.

Baca juga: Pihak Kemenkes Sebut RS Tak Boleh Tarik Biaya dari Pasien Covid-19, tetapi...

Pemerintah harus memenuhi hak-hak rumah sakit. Caranya dengan mengganti biaya perawatan, membayar tagihan rumah sakit dan menyediakan atau menambah obat-obatan.

Jika hal ini tidak dilakukan, Lia mengaku pada Februari nanti, rumah sakit akan kerepotan dan kewalahan menangani pasien yang terus menerus bertambah.

"Jadi usaha dari pemerintah untuk meminta rumah sakit menyiapkan tempat tidur itu artinya juga harus diiringi dengan kesiapan pemerintah membantu rumah sakit atau mendukung. Jadi soal fasilitas obat-obatan itu juga harus disiapkan pemerintah," imbuh dia.

Sebelumnya, Kemenkes mengizinkan semua rumah sakit (RS) membuka pelayanan untuk pasien Covid-19.

Baca juga: Kemenkes Tegaskan Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Ditanggung Pemerintah

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir mengatakan, kebijakan ini juga berlaku bagi RS swasta.

"Pemerintah memberikan kesempatan atau mengizinkan semua RS di Indonesia termasuk RS swasta untuk memberikan layanan pasien Covid-19 asalkan mereka mengikuti SOP kita, tata laksana, juga mempunyai fasilitas,” ujar Kadir, dikutip dari siaran pers, dari laman resmi Kemenkes, Kamis (28/1/2021).

Kadir menjelaskan, hingga saat ini sudah tercatat 1.600 RS yang telah melaksanakan layanan Covid19.

Menurut Kadir, Kemenkes pun sudah meminta RS untuk menambah ketersediaan tempat tidur antara 30 sampai 40 persen.

Sebab, saat ini ada sejumlah RS di beberapa kota atau provinsi yang jumlah keterpakaian tempat tidurnya berada di posisi 80 persen. Misalnya, seperti yang terjadi di Jakarta, Yogyakarta, dan Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com