JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo hingga kini masih menjalani isolasi akibat terpapar Covid-19 usai kunjungan kerja ke Sulawesi Barat (Sulbar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel), minggu lalu.
Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Kepala BNPB sekaligus Tenaga Ahli BNPB Egy Massadiah kala ikut serta dalam rombongan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy ke Mamuju, Sulbar, Kamis (28/1/2021).
Kunjungan tersebut diketahui dalam rangka peninjauan sekaligus pemberian bantuan terhadap korban gempa Sulbar.
Baca juga: Doni Monardo Positif Covid-19, Satgas Lakukan Pelacakan Kontak Erat
Egy mengatakan, meski masih menjalani isolasi, Doni tetap melakukan pemantauan penanganan gempa di Sulawesi Barat melalui WhatsApp.
"Pak Doni memantau lewat WA dan memberi instruksi lewat saya. Saya pun melaporkan setiap kegiatan dan peristiwa terkini yang ada di Mamuju," kata Egy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Ikut hadir dalam rombongan, Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati beserta beberapa pejabat.
Kala itu, kata Egy, Mensos Risma menghampirinya dan menanyakan kabar kesehatan Doni Monardo.
"Bagaimana kabar Pak Doni?" tanya Risma kepada Egy.
Baca juga: Doni Monardo Menduga Tertular Covid-19 Saat Makan, Imbau Hindari Makan Bersama
Pertanyaan tersebut lantas langsung dijawab Egy bahwa Doni memantau penanganan gempa lewat WhatsApp.
Tak hanya memantau, lanjutnya, Doni juga memberikan instruksi kepada jajarannya terkait penanganan gempa di Sulbar.
Puas dengan jawaban Egy, Risma pun memaklumi keterbatasan aktivitas Doni Monardo akibat terpapar Covid-19.
"Biar saja Pak Doni pegang handphone. Pak Doni harus dijaga kondisinya agar tetap senang. Yang penting Pak Doni harus tetap gembira," ujar Risma.
Baca juga: Positif Covid-19, Doni Monardo Belum Pernah Divaksin
Risma juga menitipkan pesan kepada Doni, salah satu resep cepat pulih dari Covid-19 yaitu hati yang senang.
Dia bercerita bagaimana pengalamannya di Surabaya kala meminta pasien Covid-19 untuk setiap pagi melakukan senam dangdut agar hati gembira.
"Bahkan saya taruh juga alat-alat musik. Pokoknya harus kita bikin mereka senang. Dan terbukti, ada yang hanya dua tiga hari sudah sembuh," terang dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.