JAKARTA, KOMPAS.com - Masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pertama selesai pada 25 Januari setelah dimulai pada 11 Januari 2021.
Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PPKM. Satgas membandingkan perkembangan kasus Covid-19 dengan dua pekan sebelum penerapan PPKM.
Hasilnya, angka kesembuhan dan kematian Covid-19 terpantau menurun, sedangkan kasus aktifnya mengalami peningkatan.
PPKM diterapkan di 7 provinsi di 77 kabupaten/kota yang pelaksanaannya difokuskan di Jawa dan Bali.
PPKM diterapkan untuk menekan angka Covid-19 di Tanah Air yang saat ini sudah mencapai satu juta lebih kasus.
Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, dalam dua pekan PPKM di beberapa daerah, angka kesembuhan pasien Covid-19 mengalami penurunan.
Ia mengatakan, dalam perjalanan tahap pertama PPKM, ada 56 kabupaten/kota yang melaksanakan PPKM dengan tren kesembuhan pasien Covid-19 menurun jika dibandingkan satu minggu sebelum penerapan PPKM.
"Tapi ada 21 kabupaten/kota yang meningkat dan yang 56 ini harus kita genjot," kata Dewi dalam konferensi pers di BNPB, Rabu (27/1/2021).
Dewi mengatakan, tidak hanya di daerah yang menerapkan PPKM, di daerah yang tidak menerapkan PPKM pun tren angka kesembuhan menurun.
Di sisi lain, kasus aktif di Tanah Air terus meningkat.
Baca juga: Evaluasi 2 Pekan Penerapan PPKM, Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 Menuru
Ia mencontohkan di Bali, penurunan angka kesembuhan pada daerah yang menerapkan PPKM lebih kecil dibandingkan dengan non-PPKM.
Hal yang sama juga terjadi di Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim). Sementara itu, di Yogyakarta, angka kesembuhannya meningkat.
Dari hasil evaluasi Satgas selama dua pekan PPKM, jumlah kasus aktif Covid-19 meningkat.
Kasus aktif yakni pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi.
Kenaikan jumlah kasus aktif, kata Dewi, terlihat dari angka kesembuhan yang menurun.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.