Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan kepada Jenderal Listyo Sigit...

Kompas.com - 28/01/2021, 07:49 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Institusi Polri resmi berganti pucuk kepemimpinan pada Rabu (27/1/2021).

Hal ini ditandai dengan dilantiknya Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai kapolri oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu pagi.

Bersamaan dengan itu, pangkat Sigit pun naik dari jenderal berbintang tiga menjadi jenderal bintang empat.

Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 itu menjadi kapolri ke-25 menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun pada 1 Februari 2021.

Seusai pelantikan, Sigit mengaku akan segera menjalankan program-program yang telah ia paparkan saat uji kepatutan dan kelayakan dengan Komisi III DPR.

Ia berjanji untuk melakukan transformasi di empat bidang dan melaksanakan rencana aksi di 16 program kegiatan. Sigit juga ingin mewujudkan citra kepolisian yang tegas tetapi humanis.

"Tentunya bagaimana menampilkan Polri yang tegas namun humanis, bagaimana menampilkan Polri yang mampu memberikan pelayanan publik yang baik, bagaimana kita memberikan pelayanan secara transparan, dan bagaimana kita mampu memberikan penegakan hukum secara berkeadilan," ujar Sigit melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/1/2021).

Menurutnya, ada banyak tantangan yang harus dihadapi ke depan, khususnya dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang.

Polri, kata Sigit, akan membantu upaya penanggulangan pandemi, baik dalam hal penegakan protokol kesehatan hingga pengawalan pemulihan ekonomi.

Konsisten

Ada sejumlah harapan untuk Sigit dalam memimpin Polri. Sigit diharapkan bisa memujudkan apa yang dikatakannya seusai pelantikan.

Menyoal citra kepolisian yang ingin diwujudkan  Sigit, pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai hal itu dapat terwujud dengan adanya konsistensi dalam penerapannya.

"Tanpa ada konsistensi antara konsep dan implementasi, tentunya sangat susah untuk membangun citra, yang ada hanya sekedar pencitraan saja yang semu, tapi membohongi masyarakat," ungkap Bambang ketika dihubungi Kompas.com, Rabu.

Menurutnya, aparat kepolisian yang humanis tak hanya bersikap lemah lembut. Polisi juga perlu konsisten dalam melakukan penegakan hukum.

Baca juga: Listyo Sigit Prabowo, Kapolri Pilihan Jokowi

Ia berpandangan, arogansi aparat kepolisian kerap muncul ke publik. Sebab, sebagai ujung tombak, polisi dinilai dapat memberikan tafsir sendiri dalam penegakan hukum tanpa kontrol yang kuat.

"Misalnya di Sat Narkoba, dari seseorang yang pengguna kemudian dinaikkan menjadi seorang pengedar, seorang pengedar kemudian berubah menjadi seorang pengguna sehingga hanya diberikan sanksi rehabilitasi. Hal-hal seperti itu kan bentuk arogansi dari kepolisian," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com