Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Covid-19: Kematian Tertinggi dan Instruksi Menkes kepada Rumah Sakit

Kompas.com - 28/01/2021, 07:18 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi hampir berjalan 11 bulan, tetapi belum ada tanda-tanda kasus Covid-19 dapat dikendalikan. Ini terlihat dari kasus konfirmasi positif Covid-19 yang telah melewati 1 juta kasus.

Menurut Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas) mencatat ada 1.024.298 kasus Covid-19 di Tanah Air, hingga Rabu (27/1/2021).

Jumlah itu didapatkan setelah dalam 24 jam terakhir kemarin, terjadi penambahan 11.948 kasus Covid-19.

Meski kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah, pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 juga bertambah.

Dalam data yang sama mencatat sebanyak 10.974 orang pasien sembuh. Maka, total pasien sembuh menjadi 831.330 orang.

Kemudian, ada penambahan 387 kasus kematian akibat Covid-19. Penambahan ini merupakan tertinggi terhitung sejak pandemi melanda Indonesia.

Dengan demikian, total pasien meninggal dunia yaitu 28.855 orang.

Selama 24 jam terakhir kemarin, pemerintah memeriksa 77.788 spesimen Covid-19 dari 46.491orang. Secara kumulatif, jumlah spesimen yang telah diperiksa yaitu 8.959.395 dari 5.978.128 orang.

Kasus baru Covid-19 ini tersebar di 34 provinsi. Dalam data yang sama, terdapat lima provinsi dengan penambahan kasus tinggi.

Tertinggi di Jawa Barat sebanyak 3.198 kasus. Kemudian diikuti DKI Jakarta 1.836 kasus, Jawa Tengah 1.797 kasus, Jawa Timur 1.064 kasus, dan Kalimantan Timur 756 kasus.

Kebutuhan rumah sakit

Angka kematian pasien Covid-19 mengalami peningkatan sejak tiga bulan yang lalu.

Menurut Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono, hal tersebut berkaitan erat dengan menipisnya kapasitas rumah sakit untuk melayani pasien Covid-19

"Data sekarang lihat, yang meninggal sudah banyak sekitar 28.000. Itu meningkat dalam tiga bulan terakhir karena kapasitas pelayanannya sudah penuh," jelas Miko saat dihubung, Rabu (27/1/2021).

Miko menjelaskan, rumah sakit yang tak bisa lagi menampung pasien membuat masyarakat kesulitan memperoleh pelayanan kesehatan. 

Jika ini diteruskan, akan berakibat pada banyak pasien meninggal dunia karena tidak mendapatkan pertolongan pertama.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com