Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Capai Angka 1 Juta, Kemenkes: Tak Perlu Pesimistis dan Berkecil Hati

Kompas.com - 27/01/2021, 15:22 WIB
Sania Mashabi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk tidak pesimistis meski kasus Covid-19 sudah menembus 1 juta.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir mengatakan, semua pihak terkait penanganan Covid-19 akan terus bekerja sama untuk menekan laju penularan.

"Kita tidak perlu pesimis dan tidak perlu berkecil hati," kata Kadir dalam diskusi daring, Rabu (27/1/2021).

"Karena kita yakin bahwa kolaborasi dan kerja sama dari semua pihak, semua stakeholder dalam rangka menanggulangi Covid-19 ini tentunya kita akan bersama-sama bagaimana dapat menekan kasus ini," ujar dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Guru Besar UI Duga Varian Baru Sudah Masuk

Kadir mengatakan, pada 16 Januari lalu Indonesia mencatatkan penambahan kasus harian tertinggi, yakni mencapai 14.000 kasus.

Bahkan, sampai saat ini, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Adapun penambahan itu harus diantisipasi lebih lanjut.

"Tapi, yang harus diantisipasi adalah bahwa kita harus bisa menanggulangi semua masyarakat yang kira-kira membutuhkan pertolongan maka rumah sakit harus siap," ungkapnya.

Menurut Kadir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah mengeluarkan surat edaran agar rumah sakit menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Baca juga: Tembus Lebih dari 1 Juta Kasus Covid-19, Indonesia Masuk 20 Besar di Dunia?

Baik bagi rumah sakit yang berada di zona merah, kuning, atau hijau juga diminta melakukan penambahan kapasitas tempat tidur sebagai bentuk antisipasi penambahan kasus.

"Karena kalau kita berada pada titik kritis di mana kenaikan kasus secara eksponensial tidak bisa diikuti oleh kenaikan jumlah tempat tidur maka ini akan menyebabkan banyak masyarakat kita yang tidak bisa mendapatkan layanan di rumah sakit," ucap Kadir.

Adapun penularan virus corona terus meluas. Jumlah kasusnya bahkan menembus 1 juta per Selasa (26/1/2021).

Angka tersebut merupakan akumulasi sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Merespons angka ini, Presiden Joko Widodo memanggil sejumlah menteri ke Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk menggelar rapat terbatas.

Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Anggota DPR: Penanganan Pandemi dari Hulu ke Hilir Masih Berantakan

Salah satu yang turut menghadiri rapat yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Usai rapat, Menkes pun menyampaikan sejumlah pesan.

Ia menyebut bahwa ada dua makna di balik angka Covid-19 yang kasusnya sudah lebih dari 1 juta.

"Angka ini membuat kita harus merenung dan ada dua momen penting yang harus kita sadari," kata Budi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.

Makna pertama, kata Budi, saatnya Indonesia untuk berduka. Sebab, dengan terus meningkatnya kasus, banyak sekali pasien yang meninggal dunia.

Makna kedua, kerja ekstra keras mesti terus dilanjutkan. Dengan cara demikian, pengorbanan yang sudah dilakukan para tenaga kesehatan tidak menjadi sia-sia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Nasional
OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi 'Online'

OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi "Online"

Nasional
Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Nasional
Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Nasional
Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

Nasional
Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Nasional
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Nasional
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Nasional
Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com