Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi 2 Pekan Penerapan PPKM, Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 Menurun

Kompas.com - 27/01/2021, 14:48 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, dalam dua pekan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di beberapa daerah, angka kesembuhan pasien Covid-19 mengalami penurunan. 

Ia mengatakan, dalam perjalanan tahap pertama PPKM, ada 56 kabupaten/kota yang melaksanakan PPKM dengan tren kesembuhan pasien Covid-19 menurun jika dibandingkan satu minggu sebelum penerapan PPKM.

"Tapi ada 21 kabupaten/kota yang meningkat dan yang 56 ini harus kita genjot," kata Dewi dalam konferensi pers di BNPB, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Beda PPKM di Jakarta Tahap I dan II yang Perlu Diketahui

Dewi mengatakan, tidak hanya di daerah yang menerapkan PPKM, di daerah yang tidak menerapkan PPKM pun tren angka kesembuhannya menurun. Disamping itu, kasus aktif di Tanah Air terus meningkat. 

"Jadi secara keseluruhan, karena tren di Indonesia kasus aktif meningkat, kesembuhan menurun, ini hampir terjadi di semua tempat, baik yang PPKM maupun non-PPKM," kata dia.

Ia mencontohkan di Bali, penurunan angka kesembuhan pada daerah yang menerapkan PPKM lebih kecil dibandingkan dengan non-PPKM.

Hal yang sama juga terjadi di Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim).

Sementara itu, di Yogyakarta, angka kesembuhannya meningkat.

Pada tahap pertama PPKM yang dimulai pada 11-25 Januari, sebanyak ada 77 kabupaten/kota di 7 provinsi di Jawa dan Bali menerapkan aturan tersebut. 

"Di Bali angka kesembuhannya turun. Yogyakarta di Gunung Kidul, angka kesembuhannya dalam waktu 2 minggu pelaksanaan PPKM sudah naik 7,91 persen," kata dia.

Di Bali, rata-rata terjadi penurunan angka kesembuhan 4,18 persen, sedangkan di kabupaten/kota yang tidak PPKM angka kesembuhan 5,31 persen. 

Baca juga: PPKM Dianggap Belum Efektif, Anggota DPR Usul Lockdown Akhir Pekan

Sementara itu, di Banten, di kabupaten/kota yang melaksanakan PPKM, rata-rata terjadi penurunan angka kesembuhan.

Penurunan kesembuhan di wilayah PPKM sebesar 4,42 persen, sedangkan di wilayah non-PPKM 7,71 persen. 

Sementara itu, di DKI Jakarta, trennya semua wilayah yang menerapkan PPKM rata-rata mengalami penurunan kasus kesembuhan hingga 33,2 persen.

"Besarannya 33,2 persen dari seluruh kabupaten/kota di Jakarta. Kalau tidak PPKM, bisa lebih tinggi lagi," kata dia.

Adapun di Jabar penurunan angka kesembuhan di wilayah PPKM rata-rata 1,47 persen dan di wilayah non-PPKM menurun 22 persen.

Kemudian di Jateng, penurunan angka kesembuhan di wilayah PPKM 2,81 persen, sedangkan di wilayah non-PPKM berhasil meningkatkan angka kesembuhan hingga 0,27 persen.

Baca juga: PPKM Jilid II, Warga Luar Kota yang Akan Masuk Cilacap Wajib Kantongi Surat Bebas Covid-19

Sementara itu, di Jatim, trennya non-PPKM lebih baik angka kesembuhannya. Peningkatan angka kesembuhan 0,73 persen di daerah non-PPKM, sedangkan wilayah yang menerapkan PPKM trennya masih mengalami penurunan 1,53 persen.

Beberapa daerah lain yang angka kesembuhannya mengalami perbaikan adalah di Banten (Kota Tangerang), Yogyakarta (Gunung Kidul, Kota Yogya, dan Kulon Progo).

"Jika PPKM benar dilaksanakan di lapangan, diharapkan angka-angkanya bisa bergerak jauh lebih baik. Ini baru 2 minggu, belum ada dampak signifikan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com