Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Ingatkan Vaksin Hanya Tambahan, Tak Bisa Atasi Pandemi

Kompas.com - 27/01/2021, 11:12 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengingatkan bahwa vaksin bukanlah solusi untuk mengatasi pandemi, termasuk vaksinasi Covid-19.

Menurut dia, tidak pernah ada sejarah peradaban manusia yang mengatakan vaksin bisa mengatasi pandemi.

"Vaksin bukan solusi untuk mengatasi pandemi. Tak pernah dalam sejarah peradaban manusia, vaksin bisa mengatasi pandemi. Bohong itu," kata Pandu dalam Forum Diskusi Salemba Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Surat Hasil PCR Dipalsukan Oknum Pegawai Lab dan Klinik, Epidemiolog: Kejahatan Luar Biasa

Untuk itu, ia menekankan, apabila ada orang yang mengatakan vaksin merupakan jalan keluar mengatasi pandemi, dapat dipastikan hal tersebut tidak mungkin atau bohong.

Lantas, seperti apa jalan keluar mengatasi pandemi menurut Pandu Riono?

Ia membeberkan jalan keluar mengatasi pandemi adalah dengan menggabungkan semua cara-cara atau strategi memutus mata rantai.

Pertama, 3T yang dilakukan pemerintah yaitu testing, tracing, dan treatment. Kemudian, masyarakat aktif menjalankan 3M hingga 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

"Dan vaksin, hanya tambahan," ujar dia.

Baca juga: Dokter Pastikan Vaksin yang Disuntikkan ke Jokowi Buatan Sinovac

Selain itu, Pandu menemukan berbagai masalah tengah dihadapi Indonesia dalam program vaksinasi.

Ia berpandangan, program vaksinasi yang ada di Indonesia berjalan sangat lambat. Terlebih untuk tenaga kesehatan yang menjadi orang-orang pertama yang divaksin.

"Apalagi vaksinasi kita sekarang sangat lambat. Tenaga kesehatan masih sangat lambat," ujarnya.

Ia menilai, ada berbagai faktor yang menyulitkan seseorang tidak dapat divaksin. Dia mengambil contoh tenaga kesehatan yang tidak dapat divaksin karena tekanan darah yang tinggi ketika diperiksa.

Melihat masalah yang dihadapi dalam program vaksinasi, Pandu meminta kepada teman-teman dari profesi kesehatan untuk tidak lagi mempersulit persyaratan vaksinasi.

Baca juga: Menkes: 11 Persen Tenaga Kesehatan Tak Bisa Divaksin Covid-19 karena Tekanan Darah Tinggi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com