JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah dan Duta Perubahan Perilaku Reisa Broto Asmoro meminta semua pihak untuk mengakses informasi mengenai vaksinasi dan Covid-19 dari sumber resmi.
Ajakan ini disampaikan untuk menanggapi beredarnya informasi hoaks atau palsu di media sosial Facebook mengenai sebuah foto bayi dengan narasi merupakan korban vaksinasi Covid-19.
Padahal setelah ditelusuri foto tersebut sudah pernah diunggah pada September 2016 dan tak berkaitan dengan vaksin Covid-19.
"Kita bisa menemukan bahwa berita yang paling benar tentang vaksinasi Covid-19 yang berasal dari sumber resmi yang mengutip dari para ahli di bidanganya. Berita dari sumber resmi ini sudah diverifikasi secara ilmiah dan akademis," kata Reisa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/1/2021).
Adapun sumber resmi yang dimaksud merupakan situs resmi pemerintah terkait Covid-19 yaitu covid19.go.id dan media sosial resminya.
Baca juga: UPDATE: Hampir 1 Juta Kasus Covid-19 dan Terbatasnya Vaksin
Ia menjelaskan, dari sumber resmi tersebut bisa ditemukan semua informasi yang aktual dan faktual.
Menurutnya, masyarakat dapat mengakses informasi mulai dari penanganan pandemi seperti 3T dan 3M hingga pemulihan ekonomi nasional dari sumber resmi.
"Dan yang terkini adalah berita perkembangan program vaksinasi Covid-19," tambahnya.
Penyebaran hoaks, kata dia, berefek pada biasnya informasi sehingga bisa menutupi informasi-informasi yang valid dari sumber resmi.
Hal tersebut mampu memperkeruh keadaan dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Sehingga, ia mengajak semua pihak melawan dan memerangi hoaks.
Di sisi lain, Reisa juga memberikan tiga langkah mudah dalam membuktikan hoaks sebagai berikut:
- Buka http://sd.id/infovaksin lalu klik cek dan buktikan hoaks.
- Masukkan kata atau kalimat yang ingin dicari
- Baca penjelasan tentang informasi tersebut, setelah itu baru sebarkan berita yang benar
Baca juga: Kemenkes Berharap WNI di Luar Negeri Mendapat Vaksin Covid-19 dari Pemerintah Setempat
Kemudian, masyarakat juga diajak untuk tidak menyebarkan berita hoaks dengan cara menghentikan penyebarannya.
"Apabila menemukan berita yang tidak benar atau hoaks, maka stop pada kita, stop di tangan Anda, jangan disebarkan. Langsung laporkan hoaks ke aduankonten.id. Mari lawan dan perangi hoaks," terang Reisa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.