JAKARTA, KOMPAS.com - Laju kasus harian Covid-19 di Tanah Air hingga tak terkendali.
Pada Minggu (24/1/2021), penambahan kasus mencapai 11.788 sehingga total menjadi 989.262, terhitung sejak kali pertama diumumkan kasus perdana pada 2 Maret 2020.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, positivity rate atau tingkat penularan Covid-19 mencapai 16,9 persen per Minggu kemarin.
Sementara itu, angka kesembuhan pada hari yang sama bertambah 7.751. Penambahan ini membuat total jumlah kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 798.810.
Selain itu, sebanyak 171 orang tutup usia karena Covid-19, sehingga total jumlah kasus kematian menembus 27.835.
Baca juga: Positif Covid-19 Meski Sempat Divaksin, Kadinkes Banjarmasin Minta Didoakan Sembuh
Secara kumulatif, pemerintah sudah memeriksa 8.754.507 spesimen dari 5.848.960 orang yang diperiksa.
Adapun paparan Covid-19 di Tanah Air telah menyebar di 510 kota dan kabupaten dari 34 provinsi.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Covid-19 saat ini masih sangat terbatas.
Seperti diketahui, pemerintah telah mendatangkan 3 juta dosis vaksin Covid-19 asal China, Sinovac. Vaksin ini didatangkan dalam dua tahap.
Sejauh ini, pemerintah sudah mendistribusikan vaksin ke berbagai daerah. Akan tetapi, jumlah vaksin yang tersedia tetap terbatas.
Salah satu bukti terbatasnya vaksin terlihat dengan tidak masuknya penyintas atau orang yang pernah terinfeksi Covid-19 dalam skala prioritas penerima vaksin.
"Kita tahu bahwa vaksin ini terbatas jumlahnya, karena produksi secara global juga terbatas," ujar Nadia dalam sebuah diskusi daring yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Leiden di Indonesia, Minggu (24/1/2021).
Dengan terbatasnya jumlah vaksin, kata Nadia, pemerintah ingin agar masyarakat, khususnya yang belum pernah terinfeksi Covid-19, memiliki antibodi atau kekebalan terhadap virus tersebut.
Baca juga: Jumlah Vaksin Terbatas, Pemerintah Tak Prioritaskan Penyintas Covid-19 dalam Vaksinasi
Selain jumlah vaksin yang terbatas, pemerintah juga mempertimbangkan besarnya jumlah penduduk Indonesia.
Untuk membentuk herd immunity atau kekebalan komunitas, setidaknya ada 70 persen atau 182 juta penduduk di Tanah Air yang harus divaksin.