JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyoroti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kota Madiun yang sementara menutup pelayanan bagi pasien Covid-19 lantaran ruang isolasi penuh.
Bambang meminta pemerintah daerah berkoordinasi dengan rumah sakit swasta dalam menentukan tempat untuk menambah ruang isolasi bagi pasien Covid-19.
"Dengan mempertimbangkan layanan dan fasilitas lain yang dialihfungsikan agar tidak mengganggu layanan ataupun fasilitas yang sedang berjalan sebelumnya," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Kamis (21/1/2021).
Baca juga: Catat, Hotline Layanan Covid-19 dan Rumah Sakit Rujukan di Jakarta
Bambang meminta pemerintah daerah bekerja sama dengan semua pihak rumah sakit untuk memetakan slot rumah sakit rujukan Covid-19 sehingga dapat diketahui keterisian tempat tidur di rumah sakit tersebut.
Hal ini, kata Bambang, akan membantu masyarakat yang terpapar Covid-19 untuk segera mendapatkan perawatan terbaik.
"Termasuk kepada pasien tanpa gejala, agar pasien covid-19 mendapatkan perawatan medis terbaik hingga pulih, dan tidak perlu harus kesulitan atau lama menunggu info rumah sakit rujukan," ujar dia.
Lebih lanjut, Bambang meminta pemerintah pusat dan daerah bekerja sama melaksanakan program jangka panjang dalam penanganan Covid-19, terutama memastikan ketersediaan ruang isolasi bagi pasien Covid-19.
"Mengingat Covid-19 merupakan pandemi yang harus diputus mata rantainya melalui kerjasama dari seluruh pihak," kata dia.
Baca juga: Kemenkes: 2 Rumah Sakit dan KRI dr Soeharso Sudah Beroperasi di Mamuju
Sejak Senin (18/1/2021), Rumah Sakit Umum Daerah Sogaten Kota Madiun menutup sementara pelayanan pasien Covid-19.
Keputusan tersebut diambil karena ruang isolasi pasien Covid-19 sudah penuh.
Padahal, RSUD Kota Madiun telah menambah ruang isolasi dengan menjadikan ruang paviliun sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
“Penutupan itu bersifat sementara dan tidak tetap. Kalau ada pasien (Covid-19) yang pulang maka dibuka lagi,” ujar Direktur RSUD Sogaten Kota Madiun, Agus Nurwahyudi yang dihubungi Kompas.com, Selasa (19/1/2021).
Ia mengatakan, karena paviliun dijadikan ruang isolasi, maka pihak rumah sakit tidak menerima pasien umum VIP.
“Jadi kami tidak lagi menerima pasien umum VIP,” kata Agus.
Baca juga: Pasien Covid-19 Terekam CCTV Saat Mesum di Ruang Isolasi, Polisi Lakukan Penyelidikan
Menurut dia, saat ini ruang isolasi Covid-19 berisi 16 orang. Padahal, kapasitas ruangan hanya untuk 13 orang.
Sementara itu, ruangan suspek berisi 12 orang dan rencananya diperbaiki sehingga bisa menampung hingga 12 pasien suspek Covid-19.
Adapun di paviliun ada 12 ruangan dam satu ruangan akan digunakan untuk dua pasien suspek Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.