Dalam jangka waktu yang sama, ada 43.725 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen.
Secara kumulatif, spesimen yang telah diperiksa sebanyak 8.560.220 dari 5.718.753 orang yang diambil sampelnya.
Sementara itu, ada 79.200 kasus suspek terkait Covid-19 di Indonesia.
Data yang sama juga menunjukkan jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 151.658 kasus.
Angka itu setara dengan 15.9 persen dari total kasus konfirmasi positif Covid-19.
Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang dirawat atau isolasi mandiri.
Baca juga: UPDATE 21 Januari: Ada 72.200 Suspek Covid-19 di Indonesia
Angka itu didapatkan dengan mengurangi total kasus positif Covid-19 dengan angka kesembuhan dan kematian.
Kendati demikian, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk dapat menangani pandemi Covid-19.
Selain giat melakukan testing, tracing, treatment, pemerintah juga membuat program vaksinasi sebagai langkah memutus penyebaran virus corona.
Vaksinasi Mandiri
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah membuka opsi vaksinasi Covid-19 mandiri.
Namun, jika mekanisme tersebut direalisasikan, vaksin yang digunakan kemungkinan berbeda dengan vaksin yang digratiskan pemerintah.
"Mungkin (vaksinasi mandiri) bisa diberikan asal merek vaksinnya berbeda, tempat untuk melakukan vaksin juga berbeda bisa dilakukan," kata Jokowi di acara Kompas 100 CEO Forum, Kamis (21/1/2021).
Baca juga: Jokowi: Vaksinasi Covid-19 Mandiri Mungkin Bisa Diberikan asal Merek Beda
Jokowi mengatakan, wacana vaksinasi mandiri muncul atas usulan para pengusaha di Tanah Air. Melalui mekanisme tersebut, biaya vaksinasi akan ditanggung oleh perusahaan.
Pemerintah pun menyambut baik hal ini lantaran dinilai dapat mempercepat penanganan pandemi Covid-19. Namun demikian, wacana tersebut hingga saat ini belum diputuskan oleh pemerintah.
"Banyak dari perusahaan, para pengusaha menyampaikan, Pak bisa enggak kita vaksin mandiri. Ini yang baru kita akan putuskan," ujar Jokowi.
"Sekali lagi harus kita kelola isu ini dengan baik," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.