JAKARTA, KOMPAS.com - Polri masih mengejar 11 anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang buron.
Anggota kelompok tersebut yang diduga menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga dan pembakaran rumah di Sigi, Sulawesi Tengah, pada 27 November 2020.
"Masih berjalan (pengejarannya), masih, 2021 masih, terus sampai tuntas. DPO-nya 11 itu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen (Pol) Rusdi Hartono, ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (21/1/2021).
Baca juga: Menkopolhukam Perintahkan Aparat Tangkap Ali Kalora dan Pengikutnya Sebelum Natal
Ia menambahkan, pengejaran dilakukan bersama TNI dalam operasi yang diberi nama sandi Tinombala.
Rusdi menuturkan, salah satu kendala yang dihadapi oleh tim di lapangan adalah kondisi geografis.
"Salah satu masalah geografis dan mereka itu sangat-sangat sudah memahami geografis di sana. Karena sudah bertahun-tahun mereka main di hutan itu, sudah hafal betul jalan-jalan di sana," tuturnya.
Baca juga: Kepada Listyo Sigit, Anggota Komisi III Pertanyakan Polri Tak Bisa Buru 11 Teroris di Poso
Terkait kejadian di Sigi tersebut, polisi menyebut sebanyak empat korban tewas dan sejumlah rumah juga dibakar.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis memerintahkan jajarannya menembak mati anggota kelompok MIT apabila melawan saat ditangkap.
Kelompok MIT diketahui kerap melakukan aksi kriminal ataupun teror di wilayah Poso, Sulawesi Tengah, dan sekitarnya.
Baca juga: Sulitnya Aparat Buru Ali Kalora dkk di Tengah Kendala Geografis...
Belum lama ini, permasalahan terorisme di Poso, ikut disinggung dalam fit and proper test calon kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo, Rabu (20/1/2021).
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, ada 11 teroris di Poso belum bisa ditangkap pihak kepolisian.
"Konon hanya 11 orang pengganggu, teroris, di sana. Tapi sampai hari ini tidak pernah diselesaikan, apakah negara serius?" kata Ali.
Ali meminta kepolisian yang akan dipimpin Komjen Listyo Sigit tidak gagap dalam menyelesaikan persoalan terorisme di Poso.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.