JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri telah menyerahkan 32 jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 kepada keluarga masing-masing hingga Kamis (21/1/2021).
"Sampai hari ini, 32 korban sudah diserahkan kepada keluarganya," kata Komandan DVI Pusdokkes Polri Kombes Hery Wijatmoko di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/1/2021).
Menurut dia, hingga hari ini tim DVI Polri telah mengidentifikasi 43 jenazah korban SJ 182. Rinciannya, 22 laki-laki dan 21 perempuan.
Baca juga: DVI RS Polri Serahkan 27 Jenazah Korban Pesawat SJ 182 ke Pihak Keluarga
Dengan demikian, masih ada 19 orang yang belum diketahui kabarnya mengingat pesawat SJ 182 mengangkut total 62 orang.
Tim DVI Polri juga telah menerima 438 sampel DNA terdiri atas 145 sampel antemortem dan 293 sampel DNA postmortem.
"438 sampel DNA sedang dalam proses," ujar dia.
Selain itu, tim DVI juga telah menerima 324 kantong jenazah korban Sriwijaya Air SJ 182 dan 264 kantong properti milik korban.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021.
Baca juga: Hari ke-13, Tim SAR Terima 3 Kantong Serpihan Sriwijaya Air SJ 182 dari TNI AL
Awalnya, pesawat itu hilang kontak dengan Air Traffic Controller (ATC) saat terbang di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.