JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto diketahui mendonasikan plasma konvalesen pada Senin (18/1/2021) di Jakarta.
Hal ini berarti, dirinya pernah terpapar Covid-19. Sebab, plasma konvalesen umumnya diambil dari orang yang pernah menderita atau penyintas Covid-19 sebagai donor.
Hingga kini Airlangga secara pribadi belum mengumumkan langsung pernah terpapar Covid-19.
Pada kesempatan dalam Press Briefing Kamis (21/1/2021), ia memilih menceritakan pengalamannya menjadi donor plasma konvalesen.
Baca juga: Regulasi Vaksin Mandiri Sedang Disiapkan, Airlangga: Akan Diberikan Gratis kepada Karyawan
Ia menuturkan bahwa yang bisa mendonasikan plasma konvalesen hanya mereka yang sudah pernah terjangkit Covid-19 atau penyintas.
"Pertama tentu donor plasma konvalesen itu hanya bisa diberikan oleh yang pernah terjangkit Covid-19. Nah, tentu donor plasma ini sangat diperlukan karena kita yang sudah sembuh itu ada 764.708 orang," kata Airlangga, Kamis (21/1/2021).
Sehingga, menurutnya sangat penting gerakan plasma konvalesen terus didorong. Sebab, menurut hitungannya, jika 10 persen saja dari pasien sembuh tersebut berdonasi, maka akan ada 76.000 plasma konvalesen yang tersedia.
"Itu bisa menyelamatkan jiwa manusia karena berdasarkan penelitian yang dilaporkan oleh menteri PMK, itu mereka yang Orang Tanpa Gejala dan mereka yang sedang, tingkat kesembuhannya bisa mencapai 100 persen, sedangkan mereka yang berat bisa mencapai 85 persen," ujarnya.
Baca juga: Saat Airlangga Tak Menjawab Ketika Ditanya Pernah Mengidap Covid-19...
Ia berpendapat, plasma konvalesen menjadi salah satu kunci menurunkan tingkat kematian. Namun, tidak semua orang yang sempat terpapar Covid-19 bisa mendonasikan plasma konvalesen.
Airlangga mengatakan, hanya orang yang dinyatakan sehat dan didominasi oleh pria yang diizinkan mendonasikan plasma.
"Donor wanita yang pernah melahirkan itu tidak bisa. Dan juga untuk menjadi donor harus di-screen terhadap penyakit ikutan, kemudian penyakit lain dan tingkat Hemoglobinnya dan tidak kalah penting tingkat imunoglobulinnya, " tambah dia.
Baca juga: Airlangga Hartarto yang Terungkap Pernah Terinfeksi Covid-19...
Ia juga menyebut bahwa hanya 2 dari 10 pendaftar yang akhirnya memenuhi persyaratan menjadi donor plasma konvalesen.
Selain itu, berdasarkan ceritanya, orang yang dapat mendonasikan lebih efektif adalah mereka yang telah maksimal tiga bulan menjadi penyintas Covid-19.
"Kalau semakin lama semakin tidak efektif, karena daya tahan tubuhnya atau imunnya bisa lebih terbatas," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.