Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM dan Kemenkes Bakal Kaji Keamanan Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer

Kompas.com - 21/01/2021, 09:13 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, pemerintah akan mengevaluasi keamanan hingga efektivitas vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech

Hal ini merespons kabar 33 lansia di Norwegia yang meninggal dunia usai disuntik vaksin tersebut.

"Yang pasti bahwa pemerintah Indonesia melalui Menkes (Menteri Kesehatan) dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) akan mengevaluasi itu," kata Moeldoko di kantornya, Rabu (21/1/2021).

Moeldoko mengatakan, sebelum vaksin disuntikkan ke masyarakat, pemerintah akan lebih dulu memastikan 3 hal yakni keamanan, kehalalan, dan efektivitas vaksin.

Tiga hal tersebut menjadi patokan utama pemerintah sebelum mempertimbangkan harga vaksin dan lain sebagainya.

"Yang paling penting aman dulu, yang kedua halal, yang ketiga efektivitas," ujarnya.

Baca juga: Tak Ada Bukti Kematian Lansia di Norwegia Akibat Vaksin Covid-19

Dalam menentukan keamanan vaksin, Moeldoko yakin, BPOM dan Kementerian Kesehatan bakal mengevaluasi berbagai kejadian vaksinasi dari negara lain, termasuk kasus kematian 33 lansia di Norwegia.

Hasil evaluasi dari berbagai kejadian itu lah yang ke depan akan menentukan apakah vaksin Covid-19 dari Pfizer bakal digunakan di Indonesia atau tidak.

"Hasil monitor dan evaluasi dari berbagai negara yang mengguankan Pfizer sebagai vaksin yang menjadi prioritas bagi negara yang bersangkutan. Jadi belum bisa dikatakan sekarang," kata Moeldoko.

Sebelumnya diberitakan, program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di Norwegia menelan korban jiwa di kalangan orang lanjut usia.

Beberapa waktu lalu diberitakan 33 lansia meninggal dunia setelah mendapat vaksin Covid-19 buatanPfizer-BioNTech.

Baca juga: 2,1 Juta Vaksin Covid-19 Pfizer Akan Tersedia untuk Lebanon

Kendati demikian, pejabat kesehatan setempat mengatakan, tidak ada bukti bahwa vaksin Covid-19 bertanggung jawab langsung atas serangkaian kematian di antara lansia tersebut.

Dalam laporan Bloomberg, Badan Pengawas Obat Norwegia juga mengatakan hal yang sama.

Disebutkan, dari 33 orang berusia di atas 75 tahun yang meninggal setelah menerima vaksin Covid-19 sudah memiliki penyakit bawaan (komorbid) yang serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com