JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia ( PMI) menyalurkan 250.000 liter air bersih ke dua daerah bencana yaitu Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan setiap harinya.
Menurut Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, hal ini dilakukan karena pasca bencana, air bersih menjadi sesuatu yang langka.
"Karena rusaknya pipa air atau mata air akibat bencana itu sendiri," kata Jusuf Kalla dalam keterangan tertulis, Rabu (20/1/2021).
Ia mengatakan, penyediaan air bersih juga merupakan salah satu prioritas PMI pada setiap kejadian bencana.
Adapun 250.000 liter air yang disalurkan telah berdasarkan perhitungan jumlah tangki yang dikerahkan yaitu sebanyak 11 mobil tangki di Sulbar, dan 6 mobil tangki di Kalsel.
"Kapasitas 5.000 liter setiap mobil, di mana setiap armada beroperasi sebanyak 3 rit per hari," ujarnya.
Baca juga: Pengguna Layanan Hotline Isolasi PMI Meningkat Seiring Naiknya Kasus Covid-19
Jusuf Kalla menjelaskan sistem distribusi air bersih yang dilakukan PMI.
Sebut dia, mobil tangki PMI mengambil air dari sumber air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
"Namun apabila ternyata sumber PDAM rusak, maka PMI akan mencari mata air terdekat. Dengan begitu kebutuhan air bersih untuk pengungsi selalu terpenuhi setiap harinya," jelas mantan Wakil Presiden RI tersebut.
Untuk Sulawesi Barat, PMI telah memusatkan 10 titik lokasi pengungsian yang disalurkan air bersih di Kabupaten Majene.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan