JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, belum terlambat bagi menteri yang positif Covid-19 namun tak mengumumkannya, untuk minta maaf.
"Saya kira belum terlambat juga untuk bilang maaf kemarin saya terpapar Covid-19. Tidak apa-apa. Bangsa kita ini kan bangsa besar. Orang-orang Indonesia ini pemaaf kok," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: Pengakuan Airlangga sebagai Penyintas Covid-19 dan Kritik atas Sikapnya yang Dinilai Salah
Menurut dia, tindakan itu akan menyelesaikan persoalan ketertutupan menteri tersebut terkait penyakit yang pernah dideritanya.
Ia berpendapat, seseorang bahkan pejabat publik tidak seharusnya terus-terusan dalam kondisi salah dalam hal ini ketidakterbukaan.
"Kita harus jadi bangsa yang mau mengakui kesalahan untuk meningkatkan performa atau melakukan perbaikan," ujarnya.
"Jadi kalau salah ya jangan ditutup-tutupi, jangan dibela karena itu adalah kesalahan yang harus ditutupi. Tidak boleh seperti itu. Apalagi ini pandemi. Ya jadi diluruskan saja, tidak ada masalah," sambung dia.
Dia menuturkan bahwa meluruskan sebuah hal yang salah perlu dilakukan karena saat ini bangsa Indonesia sama-sama sedang berjuang melawan pandemi.
Selain itu, menurutnya bangsa Indonesia juga sama-sama sedang berjuang membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian akhirnya mengumumkan bahwa Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pernah positif terpapar Covid-19 pada 2020.
Kabar tersebut disampaikan Juru Bicara Kemenko Bidang Perekonomian Alia Karenina dalam keterangan tertulisnya yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (19/1/2020).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan