JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Indonesia di Griffith University Dicky Budiman mengatakan, pejabat publik seharusnya terbuka ketika terpapar Covid-19. Pengumuman itu bisa disampaikan oleh pemerintah atau yang bersangkutan.
Menurut Dicky, keterbukaan pejabat publik justru akan memperkuat pesan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19.
"Bisa menyuarakan bahwa Covid-19 ini nyata. 'Saya (pejabat publik) sebagai penderita. Anda harus memperkuat protokol kesehatan'. Nah, ini kan bisa memperkuat pesan-pesan pencegahan," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: Moeldoko: Kalau Menteri Positif Covid-19 Cukup Beberapa Orang yang Tahu...
Di sisi lain, keterbukaan pejabat publik dapat mengubah pandangan sebagian masyarakat yang tidak percaya dengan adanya Covid-19.
Dicky menilai, pengakuan dari pejabat publik bisa membuat masyarakat sadar bahwa virus corona itu nyata.
"Kemudian dengan menyampaikan ini, juga masyarakat akan memahami. Bahwa yang tadinya tidak percaya atau yang sebagian ragu-ragu ini kan masih banyak. Ya, ini kesempatan dia bersuara, bahwa Covid-19 ini nyata," ucap Dicky.
"Apalagi kalau mengalami hal yang serius, sampai dirawat. Dia kan bisa selling pengalaman itu kepada masyarakat. Bisa menjadi pelajaran berharga bagi orang-orang yang abai," ujarnya.
Baca juga: Kemenko Perekonomian Benarkan Airlangga Hartarto Sempat Positif Covid-19
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Alia Karenina membenarkan bahwa Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat positif Covid-19 pada 2020.
"Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat terdeteksi positif Covid-19 di tahun 2020 lalu. Dan saat itu, sudah diterapkan 3T (testing, tracing, treatment) secara optimal," ujar Alia, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (19/1/2021).
Pada Senin (18/1/2021), Airlangga mendonasikan plasma konvalesen di Jakarta. Plasma konvalesen umumnya diambil dari orang yang pernah menderita atau penyintas Covid-19 sebagai donor.
Publik pun bertanya-tanya soal kemungkinan Airlangga pernah terpapar Covid-19. Sebab pernah beredar kabar pada 2020 lalu, Airlangga positif Covid-19.
Namun, hal itu tidak pernah diumumkan secara resmi kepada publik.
Baca juga: Airlangga Hartarto yang Terungkap Pernah Terinfeksi Covid-19...
Pihak Istana Kepresidenan mengaku tak tahu jika Airlangga sempat terpapar Covid-19. Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan, belum pernah ada pemberitahuan resmi terkait hal itu.
Heru mengatakan, Kemenko Perekonomian yang semestinya menjawab kabar Airlangga positif Covid-19 dan menyampaikan kepada publik.
"Kami tidak tahu juga kalau positif. Kalau saya dan jajaran Setpres tidak tahu, tidak ada pemberitahuan resmi," kata Heru saat dihubungi wartawan, Selasa (19/1/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.