JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari Kolonel Inf Firmansyah mengatakan, banjir di Kalimantan Selatan terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi.
Curah hujan tinggi itu, kata dia, terjadi pada November 2020 hingga Januari 2021.
"Kondisi banjir yang terjadi di sini adalah karena dampak curah hujan yang cukup deras di mana di bulan November 2020 sampai dengan bulan Januari 2021. Kalau kita lihat di peta, curah hujan secara keseluruhan di Kalimantan Selatan, kondisinya menengah sampai dengan tinggi," kata Firmansyah dalam konferensi pers daring yang disiarkan channel YouTube BNPB, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: Menteri LHK Sebut Banjir Kalsel karena Anomali Cuaca, Bukan Susutnya DAS Barito
Ia lantas menggambarkan kondisi curah hujan November 2020 hingga Januari 2021 di Kalsel dengan beberapa warna.
Warna pertama yaitu hijau menandakan curah hujan tinggi. Kemudian, warna kuning merupakan curah hujan menengah.
"Nah kalau kita lihat hampir semua, yang dominan di Kalimantan Selatan adalah warna hijau," ujar dia.
Selain itu, kata dia, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kalimantan Selatan diguyur hujan hampir setiap hari.
Kendati demikian, dalam tiga hari terakhir, kondisi cuaca cukup cerah.
"Insya Allah kalau kondisi tetap bertahan seperti ini maka air akan semakin dapat cepat turun, reda, dan penanganan kita akan semakin cepat," kata dia.
Baca juga: UPDATE Banjir Kalsel: 21 Orang Meninggal Dunia
Selain itu, jika melihat data BMKG, beberapa wilayah di Kalimantan Selatan diperkirakan masih diguyur hujan cukup deras hingga akhir Januari.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan