JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai, hingga saat ini belum ada upaya yang memadai dari pemerintah untuk meningkatkan perbaikan aspek dari testing maupun tracing.
Menurut dia, akan sulit mengendalikan penyebaran Covid-19 jika aspek tersebut tidak diperbaiki secara maksimal walaupun sudah ada vaksinasi yang memang perlu dilakukan dengan rapih, cermat, dan matang.
“Nah jangan dilupakan bahwa perbaikan aspek testing, tracing atau pun screening lah dengan adanya deteksi dini melalui klinik demam di setiap puskesmas itu tidak dilakukan ini enggak bisa kita mengejar semakin jauh kita ketinggalan dari virus ini dalam menyebar,” kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Satgas: Jumlah Zona Merah Covid-19 Mencapai 108 Kabupaten/Kota
Dicky mengatakan, kasus harian yang ada saat ini sudah menjauh dari kasus harian terendah.
Jika tidak dilakukan perbaikan, dalam 2 pekan peningkatan kasus mungkin terjadi.
“Dengan pola eksponensial itu bisa membuat lumpuh ini kita di awal bulan depan, ini yang di Jawa,” ucap Dicky.
Ia pun memprediksi, meskipun kapasitas rumah sakit terus ditambah, tetap tidak bisa menampung atau menerima pasien baru Covid-19 lagi.
Hal ini, menurut dia, akan meningkatkan jumlah kematian yang diprediksi bisa mencapai 500 orang per hari pada akhir bulan depan.
“Itu luar biasa, sesuatu yang harus bisa kita cegah, dengan cara apa? Ya dengan penguatan aspek testing ini kita temukan semakin banyak kasusnya,” kata Dicky.
“Kalau tidak, ya kita semakin memburuk situasinya, ini namanya situasi pandemi tidak terkendali,” ucap dia.
Baca juga: Hanya Sisa 33 Tempat Tidur di RS Rujukan Covid-19 di Tangsel, ICU 100 Persen Penuh!
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan