Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRI Suharso Disiapkan Bantu Korban Gempa Sulbar yang Tak Tertampung Rumah Sakit

Kompas.com - 19/01/2021, 17:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Sulawesi Barat Brigadir Jenderal TNI Firman Dahlan mengatakan, TNI telah menyiapkan satu kapal rumah sakit yaitu KRI Suharso untuk membantu para korban gempa Sulawesi Barat yang tidak tertampung rumah sakit.

"Dari TNI sudah menyiapkan satu kapal rumah sakit yaitu KRI Suharso. Sehingga bisa mengatasi kesulitan masyarakat yang terdampak bencana yang tidak tertampung rumah sakit," kata Firman dalam konferensi pers daring di channel Youtube BNPB, Selasa (19/1/2021).

Korban gempa yang tidak tertampung rumah sakit akan dipindahkan ke KRI Suharso secara bertahap.

Baca juga: TNI AL Terjunkan Kapal Rumah Sakit Bantu Korban Gempa Mamuju

Hanya saja, tidak semua korban tersebut akan tertampung di KRI Suharso.

Firman mengatakan, akan tersedia rumah sakit lapangan dalam tiga hari ke depan.

"Ini adalah bantuan dan upaya kepada masyarakat Mamuju sehingga akan dibangun dalam jangka waktu minimal 1 bulan sampai dengan upaya-upaya penyembuhan pasien-pasien dari dampak bencana," jelasnya.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dalam rangka menampung para pengungsi, Satgas telah menyiapkan beberapa klaster penampungan.

Tak hanya itu, Satgas juga menyiapkan kebutuhan dasar masyarakat seperti air minum, air bersih, komunikasi dan penerangan.

Baca juga: Kisah Korban Gempa Majene Terbaring Sakit di Tenda Tanpa Obat

Adapun bantuan logistik dari beberapa pihak juga diteruskan oleh Satgas kepada masyarakat yang terdampak gempa.

Firman menambahkan, pihaknya hingga kini masih melakukan pencarian terhadap tiga korban yang diduga tertimbun bangunan di Majene.

"Informasi yang kami terima bahwa masih ada tiga korban yang belum kita temukan. Informasi tersebut dari masyarakat yang tidak bisa dijangkau oleh transportasi," kata dia.

Menurutnya, hal ini juga sebagai salah satu tugas prioritas dari Satgas untuk menangani bencana gempa Sulbar.

Baca juga: [HOAKS] Jalan di Sendana Putus Akibat Gempa Majene

Ia menuturkan, Satgas sudah melakukan tugas prioritas sejak terjadinya bencana gempa bumi bermagnitudo 6,2 skala richter itu.

Tugas prioritas itu di antaranya mencari para korban yang tertimbun bangunan roboh. Hingga kini, tim SAR masih berupaya mencari korban-korban yang tertimbun bangunan.

Sementara itu, data terakhir menyebut hingga Selasa 19 Januari pukul 09.30 Wita, tercatat sebanyak 88 orang meninggal dunia akibat gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

Hal tersebut diungkapkan Humas Basarnas Makassar Hamsidar dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Selasa (19/1/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com