Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Kita Ingin Kejar Angka Kesembuhan Covid-19 Setinggi Mungkin

Kompas.com - 19/01/2021, 11:52 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengakui bahwa masalah yang dihadapi Indonesia terkait pandemi adalah penambahan kasus Covid-19 dan angka kematian.

Muhadjir mengatakan, kasus Covid-19 di Tanah Air masih tinggi meskipun dibandingkan angka internasional masih terbilang rendah.

"Problem kita sekarang ini sebetulnya adalah kasus. Kasus kita masih tinggi dan cenderung mendekati gerakan-gerakannya menjadi eksponensial," ujar Muhadjir di acara pencanangan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen di Markas Palang Merah Indonesia (PMI), Senin (18/1/2021).

Baca juga: Menko PMK: Protokol Kesehatan Harus Tetap Dilakukan meski Vaksinasi Sudah Mulai

"Walaupun demikian, sebetulnya kalau dibanding dengan jumlah penduduk kita yang nomor 4 di dunia, angka kasus kita berada di rangking sekitar angka 20 kalau tidak salah," lanjut dia.

Bahkan dibandingkan dengan negara-negara berpenduduk banyak lainnya seperti Amerika Serikat dan India, kata dia, kasus Covid-19 di Indonesia masih tergolong kecil.

Meski demikian, kata dia, fakta tersebut tidak boleh dibiarkan sehingga pemerintah pun berupaya menekan angka kasus Covid-19.

"Kalau angka kasus ini sulit atau belum bisa ditaklukan, maka kita ingin mengejar target angka kesembuhan setinggi mungkin dan angka kesembuhan kita juga masih di atas rata-rata internasional," kata dia.

Baca juga: Menko PMK Imbau Penyintas Covid-19 Donasi Plasma Konvalesen Lewat PMI

Selain angka kasus, masalah lainnya adalah angka kematian akibat Covid-19 Indonesia yang juga di atas rata-rata internasional.

Bahkan, kata dia, Presiden setiap kali rapat evaluasi tentang Covid-19, selalu menegaskan pentingnya segera menekan seminimal mungkin angka kematian Covid-19.

"Salah satu arahan dari Bapak Presiden adalah supaya menggencarkan gerakan kesediaan para penyintas memberikan donor plasma konvalesen," kata dia.

Apalagi, berdasarkan penelitian dan uji klinis yang dilakukan oleh Lembaga Eijkman dan rumah sakit lain menunjukkan tingkat efektivitas yang cukup tinggi.

Baca juga: Menko PMK: Donasi Plasma Konvalesen Tingkatkan Kesembuhan, Tekan Risiko Kematian Covid-19

Oleh karena itu Kementerian PMK dengan Kementerian Kesehatan, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun berinsiatif untuk melakukan gerakan nasional pendonor plasma konvalesen bersama Palang Merah Indonesia (PMI).

Adapun plasma konvalesen dari para penyintas Covid-19 diharapkan dapat membantu mereka yang masih sakit Covid-19 agar terbentuk antibodi.

Plasma tersebut hanya dapat didonasikan dari orang yang pernah terpapar Covid-19 dan sudah sembuh kepada mereka yang masih mengalaminya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com