Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Besar Kalsel dan Upaya Presiden Jokowi Menanganinya...

Kompas.com - 19/01/2021, 11:03 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir besar melanda sejumlah kabupaten dan kota di provinsi Kalimantan Selatan beberapa hari terakhir.

Sejak Jumat (15/1/2021), Gubernur Kalimantan Selatan bahkan telah menaikkan status siaga darurat menjadi tanggap darurat di wilayah terdampak.

Menanggapi bencana ini, Presiden Joko Widodo telah mengambil sejumlah langkah. Ia bahkan sudah meninjau langsung lokasi terdampak banjir.

Baca juga: Saat Mobil Jokowi dan Rombongan Terjang Banjir di Kalimantan Selatan

1. Kirim bantuan

Sesaat setelah wilayah terdampak banjir dinyatakan berstatus tanggap darurat, Jokowi berkoordinasi dengan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor meginstruksikan dilakukannya penanganan.

Jokowi juga memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Panglima TNI, hingga Kapolri untuk secepatnya mengirimkan bantuan.

"Saya juga telah memerintahkan Kepala BNPB, telah memerintahkan juga Panglima TNI dan Kapolri untuk secepat-cepatnya mengirim bantuan, terutama yang berkaitan dengan perahu karet yang sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan," kata Jokowi melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Jembatan di Trans-Kalimantan Runtuh, Jokowi ke Menteri PUPR: Dalam 3-4 Hari Selesaikan

Di saat bersamaan, Jokowi mengingatkan masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan.

Ia menyebutkan, dengan meningkatnya curah hujan yang cukup ekstrem bulan ini, rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor.

"Dan perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG," kata Kepala Negara.

2. Tinjau langsung

Kunjungan Jokowi ke lokasi terdampak banjir Kalsel dilakukan pada Senin (18/1/2021).

Jokowi dan rombongan lepas landas menuju Kota Banjarbaru, Kalsel, dengan menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma sekitar pukul 10.05 WIB.

Setibanya di Pangkalan TNI AU Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kepala Negara langsung meninjau lokasi terdampak di Kelurahan Pakauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar.

Baca juga: Jokowi: Sungai Barito Biasanya Tampung 230 Juta Meter Kubik Air, Sekarang 2,1 Miliar

Dalam kunjungannya, Jokowi juga meninjau lokasi terdampak lainnya seperti Jembatan Mataraman yang aksesnya terputus karena terjangan banjir.

Presiden juga mendatangi posko pengungsian untuk menilik kondisi warga terdampak serta kesiapan bantuan yang diberikan kepada mereka.

Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).Biro Pers Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).

3. Tiga instruksi

Saat meninjau lokasi terdampak banjir, Jokowi memberikan tiga instruksi kepada jajarannya.

Pertama, untuk melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak. Jokowi mengatakan, ada beberapa jembatan yang runtuh akibat terjangan banjir.

Terkait hal ini, Jokowi telah meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan perbaikan dalam 3-4 hari.

"Sehingga mobilitas distribusi barang tidak terganggu," ujar Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

Baca juga: Tiga Instruksi Jokowi soal Penanganan Banjir di Kalsel, Perbaikan Infrastruktur hingga Logistik Pengungsi

Instruksi kedua berkaitan dengan evakuasi warga terdampak. Menurut Jokowi, sejauh ini evakuasi warga di lapangan sudah tertangani dengan baik.

Instruksi ketiga yakni terkait distribusi logistik. Jokowi mengingatkan bahwa jumlah pengungsi yang terdampak bencana banjir hampir mencapai 20.000 jiwa.

Oleh karenanya, logistik harus dipastikan mencukupi bagi semua warga.

"Tiga hal tadi yang penting untuk kita lihat sehingga kekurangan-kekurangan yang ada bisa dibantu oleh pemerintah pusat selain juga dari logistik yang ada di pemerintah provinsi, kabupaten dan kota," kata dia.

4. Banjir besar setelah 50 tahun

Pada kesempatan yang sama, Jokowi mengatakan bahwa banjir di Kalsel kali ini merupakan yang terbesar dalam puluhan tahun terakhir.

"Ini adalah sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan," kata Jokowi.

Ia menyebut curah hujan yang sangat tinggi selama hampir 10 hari berturut-turut menyebabkan volume Sungai Barito meluap.

Baca juga: Jokowi: Sudah Lebih dari 50 Tahun Tak Terjadi Banjir Besar di Kalsel

Biasanya, sungai tersebut mampu menampung 230 juta meter kubik. Sementara, saat ini volume air yang masuk mencapai 2,1 miliar meter kubik.

"Sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota," ujarnya.

Jokowi pun menyampaikan duka cita mendalam, khususnya bagi korban meninggal dunia karena bencana ini.

"Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran dan keikhlasan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com