JAKARTA, KOMPAS.com - Misteri calon kapolri pengganti Jenderal (Pol) Idham Azis yang akan pensiun pada 1 Februari 2021 akhirnya terkuak.
Awalnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyerahkan lima nama komisaris jenderal atau perwira tinggi polisi berbintang tiga kepada Presiden Joko Widodo.
Nama-nama calon kapolri yang direkomendasikan kepada Presiden Joko Widodo itu telah melalui proses penyaringan oleh Kompolnas.
Baca juga: Saat DPR Menilik Transaksi Keuangan dan Karakter Calon Tunggal Kapolri...
Kelimanya terdiri dari Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar.
Kemudian, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Komjen Arief Sulistyanto, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Agus Andrianto.
Baca juga: Ini 5 Nama Calon Kapolri yang Diserahkan Kompolnas ke Presiden
Dengan hak prerogatifnya sebagai presiden, Jokowi kemudian memilih Listyo Sigit sebagai calon tunggal kapolri. Nama Listyo pun sudah diserahkan presiden ke DPR pada Rabu (13/1/2021) untuk diproses.
Berbagai pertimbangan Jokowi memilih Listyo disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian.
"Ya tentu saja semua persyaratan formal dipenuhi. Selain itu tentu saja faktor integritas, kompetensi, profesionalitas," kata Donny kepada Kompas.com, Rabu.
Baca juga: Istana Ungkap Pertimbangan Jokowi Usulkan Komjen Listyo sebagai Calon Kapolri
Selain faktor tersebut, kata Donny, Jokowi juga mempertimbangkan kemampuan calon kapolri untuk bersinergi dengan para pemangku kepentingan, baik di internal maupun eksternal pemerintahan.
Di sisi lain, Jokowi dan Listyo diketahui sudah memiliki kedekatan sebelumnya. Listyo pernah menjabat sebagai Kapolres Surakarta pada tahun 2011, di mana Jokowi ketika itu menjadi Wali Kota Solo.
Kemudian, setelah Jokowi terpilih sebagai presiden pada tahun 2014, Listyo turut menjadi ajudannya.
Baca juga: Listyo Sigit, Calon Tunggal Kapolri Pilihan Jokowi, dan Peringatan soal Konflik Kepentingan