Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jumlah Pasien Covid-19 yang Dinyatakan Sembuh Pecahkan Rekor

Kompas.com - 18/01/2021, 08:34 WIB
Devina Halim,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar baik datang ketika penambahan jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dalam satu hari mencapai rekor pada Minggu (17/1/2021).

Data Satgas Penanganan Covid-19 pada Minggu sore menunjukkan, terdapat 9.102 pasien Covid-19 yang sembuh selama 16-17 Januari 2021.

Angka itu menjadi yang tertinggi sejak pengumuman kasus positif Covid-19 perdana di Indonesia pada 2 Maret 2020.

Adapun rekor sebelumnya tercatat pada Sabtu (16/1/2021) dengan penambahan 8.662 pasien sembuh dalam satu hari.

Dengan adanya penambahan tersebut, total pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 736.460 orang.

Meski begitu, kabar duka juga masih berdatangan karena sebanyak 220 pasien Covid-19 meninggal dalam satu hari. Jumlah pasien meninggal pun mencapai 25.987 orang.

Baca juga: Rekor Penambahan Kasus Covid-19 4 Hari Berturut-turut dan Kurang Maksimalnya Upaya Pencegahan Pemerintah

Kasus Baru

Di samping itu, penyebaran Covid-19 juga masih terjadi meski pandemi telah melanda Indonesia selama lebih dari 10 bulan.

Hal itu ditandai dengan adanya 11.287 kasus baru jika dibandingkan dengan data pada Sabtu (16/2/2021).

Angka itu menambah akumulasi kasus terkonfirmasi Covid-19 mencapai 907.929 orang hingga Minggu kemarin.

Penambahan kasus baru itu didapat dari pemeriksaan spesimen melalui metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR) maupun tes cepat molekuler (TCM).

Selama 16-17 Januari 2021, terdapat 46.138 spesimen dari 34.370 orang yang diperiksa terkait Covid-19.

Secara keseluruhan, total spesimen yang telah diperiksa sebanyak 8.315.839 spesimen dari 5.555.428 orang.

Baca juga: UPDATE 17 Januari: Bertambah 9.102 Orang dalam Satu Hari, Jumlah Pasien Sembuh Tembus Rekor

Sebagai informasi, spesimen dari seseorang dapat diambil lebih dari satu kali.

Rekor Berturut-turut

Rekor terkait pandemi Covid-19 di Tanah Air sebenarnya tidak hanya terjadi kemarin.

Penambahan kasus harian Covid-19 bahkan mencatatkan angka tertinggi selama empat hari berturut-turut pada pekan yang sama.

Dari catatan Kompas.com, penambahan tertinggi awalnya tercatat pada Rabu (13/1/2021) dengan 11.278 kasus baru.

Rekor kembali tercatat pada Kamis (14/1/2021) dengan 11.557 kasus baru dan sebanyak 12.818 kasus baru pada Jumat (15/1/2021).

Keesokan harinya, Sabtu (16/1/2021), data Satgas menunjukkan terdapat 14.224 kasus baru, menjadikannya yang tertinggi selama pandemi.

Lonjakan kasus ini sebelumnya sudah diprediksi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Budi memperkirakan, lonjakan terjadi sekitar 16-18 Januari 2021 karena libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.

Baca juga: Tambah 14.224 Kasus Covid-19 dalam Sehari, Indonesia Catat Rekor Lagi

Akan tetapi, epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai, pemerintah tidak mengantisipasi prediksi itu dengan tepat.

Sebab, menurutnya, masih terjadi pelonggaran dengan diperbolehkannya masyarakat untuk bepergian meski sudah ada prediksi lonjakan kasus.

“Jadi menurut saya strateginya tidak berbasis data, artinya akan misleading,” kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).

Ia berpandangan, strategi 3M yang terdiri dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, tidak lagi bisa maksimal apabila masyarakat masih melakukan mobilitas dan interaksi serta terjadi keramaian.

Dicky pun berharap pemerintah mengubah strateginya dengan langkah-langkah yang berbasis data, perkembangan penyakit, dan riset terkini.

Bila tidak ada perubahan strategi, ia menilai kondisi pandemi berpotensi lebih buruk di tiga bulan ke depan.

“Ini yang harus diperbaiki, kalau tidak, ya kita akan begini-begini aja, dan ini situasi sudah sangat serius, semua tren naik, semua indikator meningkat,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com