Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Terdampak Longsor di Sumedang Akan Direlokasi Permanen

Kompas.com - 16/01/2021, 11:32 WIB
Irfan Kamil,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suyatman mengatakan, warga yang terdampak longsor akan segera direlokasi permanen, sesuai arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo beberapa waktu lalu.

Herman berujar, warga yang terdampak diperkirakan 1.003 jiwa atau 267 KK.

"Pemda akan melakukan relokasi permanen bagi masyarakat terdampak dan terancam longsor, dan kami sedang melakukan persiapan untuk lokasi yang ditentukan," tutur Herman dalam keterang tertulis, Sabtu (16/1/2021).

Herman menyampaikan itu saat Komisi VIII DPR RI bersama BNPB meninjau lokasi bencana longsor yang melanda Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Peninjauan itu dilakukan guna melihat langsung kondisi dan dampak yang menyebabkan puluhan rumah rusak dan korban jiwa.

Baca juga: 15 Korban Longsor Sumedang Belum Ditemukan, Operasi SAR Diperpanjang

Herman memaparkan, berdasarkan data BPBD Kabupaten Sumedang per 15 Januari 2021, kejadian longsor pada 9 Januari lalu itu berdampak pada korban jiwa dan materil.

"Hingga 15 Januari, korban tertimbun longsor diperkirakan 40 orang, 24 orang di antaranya sudah ditemukan dan 16 orang masih dalam pencarian,” kata Herman.

“Luka berat tiga orang, luka ringan 22 orang, dan diperkirakan warga yang terdampak sejumlah 1.003 jiwa atau 267 KK,” lanjut dia.

Tidak hanya itu, Herman mengatakan, setidaknya ada 20 unit rumah yang tertimbun, lima unit rumah rusak berat, dan 51 unit rumah rusak ringan.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan menegaskan, pemerintah daerah telah melakukan langkah cepat dengan memasang sistem peringatan dini untuk meminimalisasi dampak longsor yang akan terjadi ke depannya.

"Early Warning System (sistem peringatan dini) telah kami pasang di lokasi untuk memberikan tanda dan mengurangi dampak yang akan terjadi,” ujar Erwan.

Baca juga: Jokowi Sampaikan Duka Mendalam untuk Korban Gempa Sulbar dan Longsor Sumedang

Pemda juga akan mengevaluasi seluruh izin pembangunan di lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi longsor.

“Selain itu, kami akan melakukan moratorium dan evaluasi seluruh izin pembangunan atau pengembangan di lokasi rawan longsor, baik yang belum diberikan izin maupun bagi yang sudah memiliki izin," kata Erwan.

Bencana longsor menerjang Dusun Bojong Kondang, RT 003 RW 010, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021).

Longsor terjadi dua kali. Longsor pertama terjadi Sabtu sore sekitar pukul 15.30 WIB, kemudian terjadi dua kali longsor susulan pukul 18.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com