Menurut Helmy, Syekh Ali Jaber adalah sosok yang memiliki kegigihan dalam memperjuangkan nilai Islam yang moderat.
Ini terlihat dari nilai-nilai kebaikan yang disampaikan dalam setiap dakwah Syekh Ali Jaber "Dakwah dan nasihatnya menyejukkan umat," kata Helmy.
Helmy menyebut, Indonesia dan umat Islam berduka kehilangan tokoh besar yang telah mendedikasikan pikiran dan tenaganya untuk ajaran agama.
"Saya mengajak kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga NU untuk meneladani kegigihan dan sikap-sikap arif yang dilakukan oleh beliau semasa hidup," ucap Helmy.
Gagasan-gagasan Syekh Ali Jaber, terutama kecintaannya pada Al Quran, kata Helmy, harus senantiasa menjadi salah satu rujukan penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap bersemangat dalam mengamalkan nilai-nilai dan ajaran agama.
Helmy mengajak warga NU dan umat Islam untuk melaksanakan shalat ghaib dan semoga kita bisa mengambil hikmah dan keteladanan dari almarhum.
Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976. Pada usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghafal 30 juz Al Quran.
Baca juga: Profil Syekh Ali Jaber, Pendakwah Asal Madinah yang Berkewarganegaraan Indonesia
Bahkan, pada umur 13 tahun, Syekh Ali mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu Masjid Kota Madinah.
Sebelum berdakwah di Indonesia, Syekh Ali Jaber menjalani pendidikan ibtidaiyah (dasar) hingga aliyah (menengah atas) di Madinah.
Selepas dari pendidikan menengah atas, Syekh Ali Jaber melanjutkan pelajarannya dengan berguru kepada sejumlah ulama ternama di Arab Saudi.
Ia mempelajari dan mendalami ilmu tafsir kepada para ulama tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com, Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia pada 2008 dan resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 2012.
Saat itu, penghargaan kewarganegaraan Indonesia dia dapat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca juga: Syekh Ali Jaber Wafat, Anies: Bangsa Ini Kehilangan Ulama yang Senantiasa Beri Kesejukan
Kemudian, pada 23 Januari 2020, Syekh Ali Jaber memperlihatkan foto saat dia secara resmi sudah mendapatkan paspor Indonesia.
Syekh Ali Jaber sempat menjadi juri pada acara Hafiz Indonesia dan menjadi da'i dalam berbagai kajian di beberapa stasiun televisi nasional.
Pada 2008, Syekh Ali Jaber menikah dengan Umi Nadia, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Keduanya dikaruniai seorang anak yang diberi nama Hasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.