JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan bagaimana upaya pemerintah dalam mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) dengan menggunakan vaksin Covid-19 Sinovac yang memiliki efikasi 65,3 persen.
Hal itu disampaikannya saat sesi tanya-jawab dengan media asing secara virtual pada Kamis (14/1/2021).
Menurut Wiku, upaya untuk melindungi masyarakat Indonesia dari Covid-19 bukan hanya mengandalkan vaksin.
Baca juga: Warga Diminta Tetap Disiplin Terapkan Prokes meski Vaksinasi Covid-19 Dimulai
"Kita juga punya protokol kesehatan juga sebagai perlindungan penting. Sehingga keduanya (protokol kesehatan dan vaksin) bisa meningkatkan perlindungan agar masyarakat tidak terpapar Covid-19," ujar Wiku.
Selain itu, kata dia, pemerintah sebenarnya sudah menerima rekomendasi dari badan kesehatan dunia (WHO) yang menyatakan apabila efikasi di atas 50 persen, maka suatu vaksin sudah bisa diterima.
"Dan kita tahu apabila efikasi vaksin lebih rendah maka jumlah masyarakat yang divaksin lebih banyak seharusnya," ungkap Wiku.
"Sehingga ini jadi tantangan negara-negara lain di dunia juga Indonesia. Kita akan kerja keras untuk itu," tegasnya.
Dia menambahkan, vaksinasi di Indonesia juga akan menggunakan berbagai macam vaksin selain Sinovac.
"Dengan melengkapi dengan vaksin-vaksin lain yang digunakan di dunia sehingga bisa membuat herd immunity bagi Indonesia," tambah Wiku.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com yang melansir laman resmi WHO, efikasi vaksin adalah kemanjuran vaksin yang dihitung dalam presentase.
Angka efikasi vaksin ini menunjukkan kemungkinan penurunan insiden penyakit dalam kelompok yang divaksinasi dibandingkan dengan kelompok yang tidak divaksinasi.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, vaksin Covid-19 Sinovac yang telah diujicoba di Bandung memiliki peluang untuk menekan angka penularan kasus Covid-19 sebesar 65,3 persen.
Baca juga: Dinkes DKI Terima 120.040 Dosis Vaksin Covid-19 untuk Vaksinasi Tahap Pertama
Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers pengumuman pemberian izin penggunaan darurat vaksin atau emergency use authorization (EUA) yang digelar Senin (11/1/2021).
"Hasil analisis efikasi menunjukkan angka sebesar 65,3 persen. Hasil ini didapatkan berdasarkan hasil uji klinis Sinovac yang dilakukan di Bandung," ujar Penny dalam konferensi pers secara daring itu.
"Hal ini menunjukkan harapan hahwa vaksin ini mampu menurunkan kejadian Covid-19 hingga 65,3 persen," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.