Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Vaksinasi Belum Diketahui, Semua Pihak Diminta Terapkan 3T dan 5M

Kompas.com - 14/01/2021, 14:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dan peneliti pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, sejauh ini efek vaksinasi Covid-19 terhadap kekebalan tubuh penerimanya belum diketahui. 

Untuk itu, baik mereka yang sudah menerima vaksin maupun masyarakat yang masih menunggu tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. 

"Kan belum diketahui saat ini efek proteksi, kekebalan imunitasnya berapa lama bertahan. Diperkirakan paling pesimis itu enam bulan, paling lama saat ini masih di kisaran satu atau dua tahun," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Alasan Kota Tangerang Baru Lakukan Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama pada Februari

Sehingga, penerima vaksi harus kembali divaksinasi setelah antibodi tersebut terbentuk.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa saat ini juga muncul mutasi Covid-19 jenis baru yang terjadi di Inggris dan Afrika Selatan juga menjadi ancaman.

"Diduga kan virus baru itu masih bisa efektif bahkan dengan adanya vaksin-vaksin di dunia saat ini. Tapi itu kan harus menunggu penelitian juga," ujarnya.

Menurut dia, hal-hal ini harus menjadi pertimbangan bagi semua pihak agar tidak serta merta menganggap vaksin sebagai jalan satu-satunya keluar dari pandemi.

Sebaliknya, ia berpendapat, penerima vaksin tetap menerapkan 3T dan 5M.

"Karena kalau tidak ya kita akan makin jauh dari status terkendali. Wah, jadi semakin lama selesainya pandemi ini," tuturnya.

Adapun strategi 3T yang dimaksud yaitu testing, tracing, dan treatment. Strategi ini, menurut Dicky, perlu terus digencarkan oleh pemerintah jika benar-benar ingin memutus mata rantai Covid-19.

Sementara untuk masyarakat, Dicky meminta agar terus menjalankan strategi 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas interaksi, dan menghindari kerumunan.

Baca juga: Tak Ikut Vaksinasi di Istana, Dokter Tirta Minta Divaksin di Puskesmas Sleman

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama Indonesia yang menjadi peserta vaksinasi Covid-19.

Penyuntikan vaksin buatan Sinovac tersebut berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/1/2021), yang diikuti sejumlah pejabat negara hingga influencer.

Sejumlah pejabat yang mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap pertama bersama Jokowi, di antaranya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis, dan artis Raffi Ahmad. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com