Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Masyarakat Bersabar, Vaksinasi Covid-19 Digelar Bertahap

Kompas.com - 14/01/2021, 07:04 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat bersabar menunggu giliran vaksinasi Covid-19.

Ia mengatakan, vaksinasi di masyarakat dilakukan secara bertahap.

"Mengenai waktunya kapan, ini kan semuanya harus bersabar. Karena kan diatur secara bertahap, dilakukan secara bertahap. Tapi yang pasti vaksin ini gratis," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (13/1/2021).

Baca juga: Kata Jokowi soal Dokter yang Gemetar Saat Menyuntikkan Vaksin

Jokowi pun berharap 70 persen atau 182 juta penduduk Indonesia tak ada yang menolak vaksinasi. 

Ia mengatakan, vaksinasi penting sebagai upaya pembentukan herd immunity atau kekebalan komunal agar pandemi dapat segera berakhir. 

Meski vaksinasi perdana sudah dimulai, Jokowi tetap meminta seluruh warga disiplin menerapkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, rajin mencuci tangan, hingga menjaga jarak.

"Dan ingat, walupun sudah divaksin nantinya kita tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, yang paling penting itu," ujar dia. 

Adapun vaksinasi perdana digelar pada Rabu (13/1/2021) pagi di Istana Kepresidenan, Jakarta. Jokowi menjadi orang Indonesia pertama yang disuntik vaksin Covid-19.

Jokowi mengatakan, vaksinasi perdana berjalan lancar.

"Enggak terasa apa-apa waktu suntik ya, tetapi setelah dua jam agak pegal dikit, agak pegal dikit," kata dia.

Baca juga: Jokowi: Saat Disuntik Vaksin Nggak Terasa, Setelah 2 Jam Agak Pegal

Setelah Jokowi, sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat juga ikut divaksinasi perdana. Mereka di antaranya Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Idham Azis, hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Ada pula perwakilan tokoh agama, pedagang, hingga buruh.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa ada 70 persen atau 182 juta penduduk di Tanah Air yang akan disuntik vaksin.

Vaksinasi tahap pertama akan diprioritaskan untuk 1,6 juta tenaga kesehatan. Proses ini ditargetkan rampung pada Febuari 2021.

Baca juga: Rincian Distribusi Vaksin Sinovac untuk 3 Daerah di Jateng, Terbanyak Kota Semarang

Tahapan berikutnya yang lebih besar yakni vaksinasi untuk 17,4 juta tenaga layanan publik dan 21,5 juta rakyat dengan usia lanjut.

"Nah, kami harapkan bisa kita mulai di bulan Maret atau April tahun ini juga," kata Budi usai rapat terbatas kabinet di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com