Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harap Nakes Mau Divaksinasi Covid-19, Jubir: Kami Tak Ingin Ada Kematian Lagi

Kompas.com - 13/01/2021, 21:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi meminta bantuan dari tenaga kesehatan untuk dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan program vaksinasi.

Ia berharap, agar para tenaga kesehatan bersedia divaksinasi apabila sudah mendapatkan SMS Blasting terkait vaksinasi.

"Harapannya tenaga kesehatan untuk bisa berpartisipasi karena kami tidak menginginkan adanya kematian kembali di antara para tenaga kesehatan yang sudah berjuang 11 bulan terus menerus menghadapi virus Covid-19," kata Nadia dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu (13/1/2021) sore.

Baca juga: Cegah Kerumunan Antrean Saat Vaksinasi, Nakes di Jateng yang Disuntik Dibatasi 45 Orang

Nadia menuturkan, selama ini tenaga kesehatan sudah bekerja 11 bulan menghadapi pandemi.

Ia berpendapat, seluruh tenaga kesehatan juga sudah mendedikasikan jiwa, tenaga, dan raganya untuk menyelamatkan masyarakat dari kesakitan maupun kematian akibat Covid-19.

Oleh karena itu, dirinya berharap para tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan SMS blasting terkait vaksinasi segera melakukan registrasi.

"Ini menjadi sangat penting sekaligus untuk menentukan juga waktu. Artinya tanggal daripada penyuntikan serta waktunya. Karena kita akan ada beberapa sesi untuk penyuntikan vaksin Covid-19," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes Anas Ma'ruf menyatakan, pihaknya sudah mengirimkan SMS Blasting kepada 500.000 orang tenaga kesehatan sejak Selasa (12/1/2021).

Sejumlah tenaga kesehatan itu berada di 91 kabupaten/kota di Indonesia. Pihaknya akan mengevaluasi pada malam ini berapa tenakes yang sudah melakukan registrasi.

"Kami bisa lihat juga di dashboard memang saat ini kurang lebih baru sekitar 71.000 yang baru melakukan registrasi," ujar Anas.

Ia mengingatkan kepada para tenakes yang sudah mendapatkan SMS untuk segera meregistrasi terakhir malam ini.

"Kita tunggu kepada para SDM kesehatan penerima SMS Blast sampai nanti malam paling lambat pukul 24.00 WIB," tambahnya.

Baca juga: Kemenkes: 1,4 Juta Nakes Bakal Divaksinasi Covid, Dimulai Jumat Lusa

Adapun proses pendaftaran atau registrasi dapat dilakukan melalui web pedulilindungi.id dan menghubungi UMB di *119#.

Sebelumnya, vaksinasi perdana sudah dilakukan pada Rabu (13/1/2021) pagi yang ditandai oleh penyuntikan terhadap Presiden Joko Widodo sebagai orang pertama.

Setelah Presiden Jokowi, beberapa pejabat terkait juga ikut divaksin di hari yang sama. Rencananya, vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dilakukan mulai Jumat (15/1/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com