Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai dari Makeup hingga Bagi Waktu, Begini Cerita Mila Rosinta Mempersiapkan Pertunjukan Tari Virtual

Kompas.com - 13/01/2021, 18:56 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menjadi penari kontemporer di tengah pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri.

Bukan soal aktif tidaknya menari saja, melainkan tanggung jawab atas tangkapan pesan yang diterima penonton.

Hal itu dirasakan penari ternama sekaligus pemilik Mila Art Dance School Yogyakarta Mila Rosinta.

Ibu dari Cyra Gayatri (1,5) dan Sandy Kirana (4) ini mengaku, pandemi Covid-19 membuatnya harus berusaha ekstra untuk menyampaikan pesan dari tarian kontemporer yang ia sajikan agar bisa diterima penonton.

Baca juga: Aturan Baru Kota Solo, Tak Ada Lagi Karantina Pemudik

“Terlebih, tari dengan aliran kontemporer ini sarat akan makna. Jadi harus digambarkan dengan detail. Kalau tidak, nanti penonton bisa salah tafsir,” kata Mila dalam acara Bedah Karya secara virtual, Sabtu (9/1/2021).

Menurut Mila, hal itu karena gerakan dalam tarian kontemporer berbeda dengan tarian tradisional yang sudah pakem atau tidak bisa diubah aturannya.

“Misalnya, kalau tari tradisional, gerakan lambeyan itu pasti dimaknai seseorang yang sedang berjalan,” katanya.

Sementara itu, ketika penari kontemporer melakukan gerakan berjalan, maknanya belum tentu sama.

Baca juga: UNS Beri Masukan Gibran Jelang Dilantik Jadi Wali Kota Solo

“Bisa jadi artinya kehidupan, atau air mengalir. Jadi, sifatnya banyak simbolik,” ujarnya.

Untuk mengatasi hal itu, Mila berinovasi agar dapat menyajikan karya tari kontemporer dengan berkolaborasi bersama tim Mila Art Dance School.

Inovasi itu Mila lakukan dengan melakukan berbagai pementasan tari kontemporer secara virtual.

Mila menjelaskan, mempersiapkan pementasan tari kontemporer secara daring sedikit berbeda dengan pementasan biasa.

Baca juga: Pembatasan Sosial Jawa Bali, Bupati Wonogiri Koordinasi dengan Kepala Daerah Lain di Solo Raya

“Jadi, untuk lighting atau pencahayaan, sudut pengambilan gambar, sampai hal paling detail, seperti make up atau riasan harus bisa ditonjolkan secara maksimal,” katanya.

Mila menuturkan, dalam satu karya tarian kontemporer, biasanya ia dan tim meriset terlebih dahulu mulai dari kesiapan penari, make up atau riasan, dan setting lainnya. Waktu untuk riset kurang lebih tiga minggu.

Khusus untuk make up, walaupun telah ahli dalam merias dan memoles wajah, Mila juga selalu melakukan uji coba dua sampai tiga kali riasan sebelum pengambilan gambar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com