Listyo Sigit Jadi Calon Kapolri Pilihan Jokowi, Wapres Harap Suksesi Polri Lancar

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencalonkan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim Polri) Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri.

Listyo Sigit Prabowo akan menggantikan Jenderal Idham Aziz yang telah memasuki masa pensiun.

Ia juga menjadi calon tunggal yang dipilih Presiden Jokowi untuk menjadi orang nomor satu di kepolisian RI tersebut.

"Tentu kami dukung keputusan Pak Presiden dan kami juga dorong agar fit and proper test bisa segera dilaksanakan," ujar Juru Bicara Wapres Ma'ruf Amin Masduki Baidlowi, dikutip dari siaran pers, Rabu (13/1/2021).

Baca juga: Komjen Listyo Sigit Prabowo Jadi Calon Tunggal Kapolri Pilihan Jokowi

Menurut Masduki, Komjen Sigit merupakan sosok ideal untuk mengisi jabatan Kapolri.

Komjen Sigit dinilai Wapres Ma'ruf Amin merupakan figur perwira polisi yang berprestasi.

"Keputusan Presiden pasti telah melewati berbagai macam tahapan dan pertimbangan. Oleh karena itu, kami yakin keputusan Presiden menunjuk beliau adalah keputusan yang tepat," kata dia.

Selain itu, kata Masduki, keputusan Presiden tersebut juga sejalan dengan rekomendasi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Baca juga: Istana Ungkap Pertimbangan Jokowi Usulkan Komjen Listyo sebagai Calon Kapolri

Oleh karena itu, pihaknya pun berharap agar seluruh pihak dapat mendukung keputusan Presiden tersebut.

"Harapannya, semua proses berjalan lancar sehingga suksesi kepemimpinan di Polri dapat berjalan dengan baik," ucap Masduki.

Adapun nama Komjen Listyo Sigit Prabowo sudah diajukan Presdien Jokowi ke DPR.

Baca juga: Komjen Listyo Sigit Calon Tunggal Kapolri, Begini Proses Uji di DPR

Surat Presiden terkait calon Kapolri telah diserahkan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada DPR, Rabu (13/1/2021).

"Bapak Presiden menyampaikan usulan pejabat Kapolri yang akan datang dengan nama tunggal yaitu Bapak Drs Lityo Sigit Prabowo," kata Ketua DPR Puan Maharani.