Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadislambair TNI AL Beberkan Kronologi Penemuan FDR Sriwijaya Air SJ 182

Kompas.com - 13/01/2021, 14:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penyelamatan Bawah Air (Kadislambair) Kolonel Laut Teknik Wahyudin Arif menceritakan detik-detik penemuan Flight Data Recorder (FDR) milik Sriwijaya Air SJ 182 pada Selasa (12/1/2021) di perairan Kepulauan Seribu.

Berdasarkan siaran Kompas TV, Rabu (13/1/2021), Wahyudin mengungkapkan detail dari penemuan salah satu bagian penting dari black box.

"Pada pagi hari itu sekitar pukul 10 sampai 10.30 itu anggota kami sudah menemukan batre black box itu. Ketemu satu, dilaporkan ke saya, cuma kami pastikan dulu apakah memang ini yang dicari," kata Wahyudin kepada Jurnalis Kompas TV.

Baca juga: Jenazah Korban Sriwijaya Air Okky Bisma Akan Diambil dan Dimakamkan Besok

Ternyata, lanjut dia, dengan teknologi yang dimiliki oleh KRI Rigel diputuskan bahwa barang tersebut merupakan serpihan dari bagian black box FDR.

Barang itu lah yang, kata dia, menghasilkan sinyal ping bagi para tim pencari. Kemudian, ia bersama tim membuat kesimpulan bahwa barang itu telah terlepas dari cangkang utamanya yaitu black box.

"Ini cuma penanda aja. Oke kita cari lagi. Kita bergabung lagi ayo kita cari. Cari ke bawah, memang kesulitan, karena serpihannya banyak," ujarnya.

Setelah dilakukan penyelaman kembali, baru lah ditemukan dua pecahan yang kemudian diketahui milik pesawat Sriwijaya Air.

Belum puas akan penemuan tersebut karena berupa serpihan. Maka, Dislambair bersama tim bertugas lainnya seperti Kopaska, Denjaka, dan Taifib kembali melanjutkan penyelaman setelah makan siang.

Wahyu meyakini karena sudah menemukan serpihan, titik keberadaan kotak hitam diduga tak jauh dari lokasi tersebut.

"Jadi akhirnya kita turun lagi, detik-detik pada saat jam 3 kurang. Memang pada saat itu, saya bilang, kita paling lambat jam 3 sore harus sudah naik. Karena kondisi tabung yang ada tinggal sedikit. Kita harus kembali lagi," ungkapnya.

"Alhamdulillah, jam 15 kurang 10, ketemu itu. Ketemu lalu dikonfirmasi, kemudian kita kontak juga orang KNKT, memastikan. Alhamdulillah," sambung dia.

Setelah dikonfirmasi, lanjutnya, diketahui bahwa barang tersebut merupakan FDR yang dicari.

Wahyu juga membeberkan, lokasi penemuan berada di bawah puing-puing pesawat. Hal itu didapat dari keterangan para penyelam yang mengangkut FDR.

Baca juga: Polri: 9 Keluarga Korban Sriwijaya Air Belum Berikan Sampel DNA

"Memang di bawah serpihan-serpihan. Mereka menemukan, pada saat menguraikan serpihan-serpihan. Loh ini barang apa? Naik ke atas, dan berangkat. Begitu dipastikan, oh iya memang ini. Lokasinya tidak jauh dari ditemukannya serpihan pertama, tidak sampai 5 meter," jelasnya.

Berdasarkan keyakinannya itu, dia berharap pula bahwa tim dapat menemukan bagian lain yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR) pada hari ini.

Hal ini karena keyakinan lokasi yang tak jauh dari penemuan FDR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com