JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menjadi yang terakhir.
Hal ini Jokowi sampaikan melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Pak Presiden menugaskan pada kami untuk melakukan suatu improvement dan proses penemuan ini menjadi suatu pelajaran yang mahal, tetapi baik. Dan diinstruksikan jangan sampai terulang lagi," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/1/2021).
Menanggapi perintah Presiden, Budi pun berjanji untuk menjalankannya dengan baik, termasuk memperbaiki layanan penerbangan di Tanah Air.
"Meng-improve segala sesuatu dalam layanan penerbangan menjadi lebih baik," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Minta Menhub Dampingi Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182
Kepada Budi, Jokowi juga meminta agar dilakukan pendampingan terhadap keluarga korban.
Jokowi ingin, pendampingan tersebut dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga hak-hak keluarga korban cepat terpenuhi.
Atas perintah Presiden itu, Budi mengaku telah melakukan pertemuan dengan keluarga korban bersama-sama dengan pihak Sriwijaya Air dan Jasa Raharja.
Pada siang tadi, para pihak terkait bersama dengan keluarga korban telah mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, tempat para kroban diidentifikasi.
Baca juga: Jokowi Extends Deepest Condolences over Plane Crash
Tak hanya itu, Jokowi juga menginstruksikan Menhub agar bersama-sama dengan TNI, Polri, hingga Basarnas berkoordinasi secara cepat dalam proses pencarian tubuh korban.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan