Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL: Posisi Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Diduga Tertimbun Puing Pesawat

Kompas.com - 12/01/2021, 14:59 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelam TNI Angkatan Laut (AL) yang tergabung dalam regu KRI Rigel 933 terus mencari keberadaan black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

Dalam pencarian hingga memasuki hari keempat, petugas menduga posisi black box berada di dalam timbunan puing-puing pesawat.

"Dugaan kita sepertinya demikian (tertimbun puing)," ujar Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi SAR Sriwijaya Air, Laksamana Pertama Yayan Sofyan dikutip dari Kompas TV, Selasa (12/1/2021).

Dugaan tersebut merujuk pada hasil deteksi. Di mana noice dari pendeteksian tersebut sudah dilokalisir petugas untuk ditelusuri lebih lanjut.

Baca juga: Basarnas Dapat Kekuatan Tambahan Cari Black Box SJ 182 di Bawah Laut

Dalam penelusuran tersebut, para penyelam dari KRI Rigel 933 juga sudah mempersempit areal pencarian dengan diameter jelajah sekitar 130 x 143 meter.

Sebelumnya juga, sekitar pukul 03.00 WIB hingga 06.00 WIB, Selasa dini hari, petugas sudah melakukan scan alat deteksi tersebut yang menguatkan keberadaan posisi black box.

Yayan menegaskan posisi black box tidak mengalami perubahan karena banyaknya material atau tumpukan puing .

Untuk itu, ia menekankan kepada para penyelamnya untuk bersabar dalam menjalankan misi pencarian black box.

"Kita harus sabar, harus telaten, harus bersungguh-sungguh. Kita bukan mencari, tapi berusaha untuk menemukan," terang Yayan.

Baca juga: Cari Black Box Sriwijaya Air SJ 182, KNKT Gunakan Metode Triangle dan Kerahkan 4 KLM Garuda Jaya

Sejalan dengan itu, pihaknya juga memohon doa kepada masyarakat supaya petugas bisa segera menemukan black box.

Sehingga, pihak yang berwenang nantinya bisa langsung menganalisa penyebab kecelakaan pesawat tersebut.

"Kita mohon doa restunya agar segera tuntas operasi ini dengan menemukan korban, serpihan, menemukan black box. Sehingga bisa dianalisis oleh pihak yang memiliki kewenangan, sehingga kita semua mengetahui penyebab kecelakaan," imbuh Yayan.

Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak ini jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu (9/1/2021), sekitar pukul 14.40 WIB.

Baca juga: Profil Penemu Black Box Pesawat, David Warren

Saat itu, pesawat tengah membawa 60 penumpang dengan rincian 40 penumpang dewasa, 7 penumpang anak, dan 3 penumpang bayi.

Sejak evakuasi hari pertama, petugas mulai mendapatkan serpihan dan bagian tubuh korban.

Terdapat puluhan armada yang dikerahkan dengan rincian 54 kapal, 13 pesawat maupun helikopter, 20 jetski, 20 ambulance, dan 3.600 personel gabungan.

Adapun pesawat dengan kode PK-CLC ini ditenagai dua mesin CFM56-3C1 besutan CFMI, sebuah perusahaan milik bersama Safran Aircraft Engine dari Perancis dan GE Aviation dari Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com