"Tim forensik DVI akan melakukan pencocokan antara data antemortem dan postmortem. Ketika ditemukan kecocokan antara dua data tersebut, maka status korban dinyatakan teridentifikasi," tutur Rusdi di RS Polri, Senin pagi.
Untuk mengumpulkan data antemortem korban, tim DVI membuka tiga posko antemortem, yakni di Tanjung Priok, Bandara Supadio Pontianak, dan RS Polri Kramatjati.
Baca juga: Satu Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi, Atas Nama Okky Bisma
Maka dari itu, tim DVI mengambil langkah untuk mencegah adanya data ganda.
"Data yang ada semua akan diverifikasi oleh tim sehingga dipastikan bahwa data dari tim DVI tidak data yang ganda,” ujar Rusdi.
Menurut dia, segala dokumen dari pihak keluarga terkait kondisi korban sebelum meninggal akan sangat membantu proses identifikasi.
Baca juga: Tim DVI Berhasil Identifikasi Satu Korban Sriwijaya Air Berkat Sidik Jari E-KTP
Dalam bekerja, Kabid DVI Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi mengungkapkan, pihaknya tidak menentukan target kapan proses identifikasi selesai.
"Tim DVI itu yang penting ketepatan, bukan kecepatan. Jangan sampai buru-buru malah salah identifikasi. Mohon kesadaran masyarakat lainnya jangan sampai kami diburu-buru malah salah identifikasi," kata Fauzi di RS Polri, Senin.
Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).
Baca juga: Titik Terang Pencarian Sriwijaya Air SJ 182, Satu Korban Teridentifikasi
Pesawat itu lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada pukul 14.36 WIB. Lalu, 4 menit setelahnya pesawat tersebut hilang kontak.
Hingga saat ini, proses pencarian terhadap pesawat dan korban masih terus dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.