Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Minta Pasien Covid-19 yang Tak Bergejala Isolasi Mandiri di Rumah

Kompas.com - 11/01/2021, 15:42 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta pasien Covid-19 yang tak bergejala melakukan isolasi mandiri di rumah.

Pasien yang tak mengalami demam atau sesak napas, kata dia, tak perlu dirawat di rumah sakit.

Hal ini untuk mengurangi beban rumah sakit, terutama mengantisipasi lonjakan kasus virus corona pasca libur panjang Natal dan tahun baru 2021.

"Tolong, Bapak, Ibu yang masih tidak demam, tidak sesak napas tapi dites positif, Bapak Ibu tuh masih bisa melakukan isolasi mandiri," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (11/1/2021).

Baca juga: Kemenparekraf Siapkan Kamar Hotel Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 di Jawa-Bali

Budi mengatakan, isolasi mandiri bisa dilakukan di kamar pribadi di rumah.

Namun, jika pasien tak punya kamar pribadi atau rumahnya terlalu sesak, isolasi dapat dilakukan di tempat khusus yang disediakan pemerintah daerah.

Budi berjanji akan meminta seluruh gubernur dan kepala daerah untuk membuat tempat-tempat isolasi pasien Covid-19 layaknya Wisma Atlet, Wisma Haji, asrama dan lain sebagainya.

"Aau mungkin hotel-hotel juga baik, mumpung sekalian bisa dipakai dan makanannya juga sudah ada fasilitas," ujar dia.

Tak hanya itu, Budi juga berjanji bakal membuat mekanisme khusus untuk perawatan pasien isolasi mandiri.

Baca juga: Ditemukan Tewas Gantung Diri Saat Isolasi Mandiri, Pria Ini Diduga Depresi

Sehingga, meskipun isolasi dilakukan secara mandiri, pasien tetap dapat terpantau dokter, baik melalui telepon maupun telemedicine.

Budi meminta masyarakat memahami bahwa kasus aktif Covid-19 naik 30 persen.

Oleh karenanya, langkah ini diperlukan untuk mengurangi beban tenaga medis di rumah sakit yang menangani lonjakan kasus virus corona.

"Biarkan teman-teman kita saudara kita yang (dengan gejala) berat itu yang di-handle di sana (rumah sakit)," kata dia.

Sebelumnya, Budi menjelaskan bahwa kebutuhan tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit umumnya 30 persen dari total kasus aktif virus corona.

Baca juga: Pengusaha Girang Banyak Kamar Hotel Laris Manis untuk Isolasi Mandiri

Pada November 2020, ada sekitar 50.000 kasus aktif Covid-19. Dengan jumlah tersebut, dibutuhkan sekitar 15.000 tempat tidur untuk pasien.

Sementara, saat ini jumlah kasus aktif virus corona kurang lebih mencapai 120.000 kasus. Oleh karenanya, dibutuhkan sekitar 36.000 tempat tidur untuk menampung pasien Covid-19.

"Jadi dalam satu bulan kita harus menambah jumlah tempat tidur untuk pasien Covid dari 15.000 ke 36.000. Ini masalah yang akan kita hadapi minggu ini, minggu depan, sampai dengan akhir Januari atau awal Februari," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com