JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo disebut telah menyetujui perpanjangan pelaksanaan kebijakan pelarangan warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Senin (11/1/2021).
"Bapak presiden setujui pelarangan WNA masuk ke Indonesia diperpanjang. Jadi sekarang 1-14 Januari, maka diperpanjang selama dua kali tujuh hari," ujar Airlangga dikutip dari siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin.
"Sehingga (pelarangan WNA masuk ke Indonesia) tentu 14 hari lagi diberlakukan," lanjutnya.
Baca juga: Sejak Ada Larangan WNA ke Indonesia, Penumpang Internasional di Bandara Soekarno-Hatta Turun Drastis
Dalam kesempatan yang sama, Airlangga juga mengungkapkan secara total kasus positif Covid-19 saat ini sudah mencapai 828.026 kasus dengan tingkat kesembuhan 82,3 persen.
Sementara itu, tingkat kematian 2,93 persen.
Adapun positivity rate Indonesia saat ini tercatat sebesar 15,73 persen. Kemudian kasus aktif saat ini tercatat sebanyak 14,84 persen.
"Sementara itu penambahan kasus harian Covid-19 kini telah tembus angka 10 ribu. Kami melihat terkait dengan kenaikan kasus ini penting diadakan kedisiplinan oleh masyarakat dan pemerintah terus mendorong operasi yustisi," ungkap Airlangga.
"Dan ini operasi tidak akan berhasil apabila masyarakatnya tak melakukan protokol kesehatan," tambahnya.
Baca juga: Soal Larangan WNA Masuk Indonesia, Pakar: Tidak Berefek Jangka Panjang, tapi...
Sebelumnya, pemerintah Indonesia resmi melarang warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia untuk sementara. Larangan tersebut berlalu mulai 1-14 Januari 2021.
Berdasarkan berita yang terbit di Kompas.com, keputusan tersebut diambil akibat munculnya varian baru mutasi virus Covid-19 di Inggris yang memiliki daya tular sangat cepat.
"Menutup sementara dari tanggal 1 sampai 14 Januari 2021 masuknya warga negara asing atau WNA dari semua negara ke Indonesia," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (28/12/2020).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.