JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (FK Unpad) sekaligus Ketua Satgas Imunisasi IDAI Cissy Kartasasmita mengatakan, mutu dan keamanan vaksin Covid-19 tidak perlu diragukan karena sudah melalui fase uji klinik satu dan dua.
"Sementara, saat nanti BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat berdasarkan evaluasi dan analisis interim uji klinik tiga di Brasil, Turki, dan Indonesia, maka terjamin tiga aspek penting yakni aman, bermutu dan berkhasiat," kata Cissy dalam keterangan tertulis, Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Menkes Ungkap Alasan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19
Kemudian, ia menambahkan, aspek kehalalan vaksin Sinovac juga sudah dijamin oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Untuk itu, ia berharap agar masyarakat tidak ragu untuk divaksinasi.
Cissy menuturkan, vaksin merupakan salah satu cara pencegahan terpenting dari rangkaian upaya penanggulangan Covid-19.
"Bantuan dari vaksin itu sangat perlu untuk mengakhiri pandemi selain mencegahnya melalui 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Lalu 3T yakni pemeriksaan, pelacakan, dan perawatan," jelasnya.
Baca juga: Wamenkumham: Menolak Vaksinasi Covid-19 Bisa Dipidana
Cissy mengtakan, survei terakhir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), UNICEF, WHO, dan ITAGI menunjukkan masih ada sekitar 27,6 persen masyarakat ragu untuk menerima vaksin karena berbagai alasan.
"Penyebabnya adalah mereka meragukan keamanannya. Kalau saat uji pra klinik saja tidak aman, tidak akan bisa dilanjutkan sampai fase uji klinik berikutnya. Jadi ketika nanti BPOM akan mengeluarkan izin penggunaan, vaksin Covid-19 sudah pasti aman," ungkap dia.
Kaitannya dengan efikasi vaksin, sebut Cissy, merujuk pada rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa vaksin dengan efikasi di atas 50 persen dapat digunakan oleh masyarakat.
Baca juga: Jokowi: Vaksinasi Covid-19 Mulai Pekan Depan, Harinya Masih Menunggu...
Ia mengatakan, selama efikasi di atas 50 persen sesuai rekomendasi WHO dan BPOM sudah mengeluarkan izin penggunaan maka vaksin tersebut aman digunakan.
Sementara, efek samping atau disebut dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sesuai hasil uji klinik sangat jarang ditemukan dan sifatnya ringan, serta mudah diatasi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan