JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku bersyukur menjadi warga Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Megawati, dalam situasi seperti ini, rakyat di Tanah Air masih hidup dengan rukun.
Hal ini tidak nampak pada penduduk Amerika Serikat yang belakangan tidak hanya dilanda pandemi, tetapi juga peristiwa yang merusak demokrasi.
Baca juga: Megawati: Belasungkawa Mendalam atas Tragedi Jatuhnya Sriwijaya Air...
"Coba bayangkan seperti apa kalau kita melihat, baru beberapa hari yang lalu negara besar yang bernama Amerika Serikat, sudah mengalami Covid, lalu merusak demokrasinya dengan cara yang seperti begitu," kata Megawati saat berpidato dalam HUT PDI-P ke-48 secara virtual, Minggu (10/1/2021).
"Saya merenung dan mengatakan, aduh, Alhamdulillah saya adalah warga bangsa Indonesia," tuturnya.
Megawati menyadari bahwa akibat Covid-19 terjadi penurunan pada sektor ekonomi, sosial, dan sebagainya.
Baca juga: Saat Megawati Tolak Permintaan Bush Ekstradisi Ba’asyir ke Guantanamo
Namun, ia tetap bersyukur bahwa masyarakat masih hidup dengan bergotong royong.
"Alhamdulillah, Bapak Presiden, menurut saya, dengan keadaan Covid-19 ini, Alhamdulillah sekali, karena gotong royong rakyat kita masih dapat hidup," ujarnya.
Megawati pun menekankan tentang luhurnya nilai-nilai Pancasila yang dimiliki bangsa Indonesia.
Dengan dasar-dasar ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan, dan keadilan sosial, kata dia, Indonesia tidak lagi membutuhkan pedoman lainnya, termasuk dalam situasi sulit akibat pandemi.
Baca juga: Jika Tak Puas Covid-19 Masyarakat Salahkan Pemerintah, Megawati: Enak Saja!
Megawati mengatakan, kondisi sulit bukan menjadi alasan untuk kehilangan kepribadian bangsa akan nilai-nilai Pancasila.
"Saat ini adalah momentum yang tepat bagi kita semua untuk ada dalam satu semangat, satu barisan, satu gerakan, yaitu semangat gotong royong Pancasila," kata dia.
Diberitakan sebelumnya bahwa hari pengesahan kemenangan Presiden AS terpilih, Joe Biden, oleh Kongres di Gedung Capitol pada Rabu (6/1/2021) mengejutkan dunia.
Proses pengesahan itu diperkirakan akan berjalan mulus seperti prosedur yang telah dilakukan di tahun-tahun lalu.
Namun, tak disangka, ketika acara berlangsung, Gedung Capitol diserbu massa pendukung Presiden Donald Trump yang berupaya untuk menggagalkan anggota parlemen dari tugas konstitusional mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.