JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang akan melaporkan data-data terkait korban ke RS Polri wajib menunjukkan hasil tes antigen dengan metode usap atau swab.
Hal tersebut didapat berdasarkan pantauan Kompas.com dari siaran Kompas TV, Minggu (10/1/2021).
Berdasarkan laporan jurnalis Kompas TV Bongga Wangga dari Posko DVI RS Polri Jakarta Timur, swab antigen harus dilakukan terlebih dahulu oleh keluarga penumpang guna mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Terkait Identifikasi, Ini yang Perlu Dibawa Keluarga Penumpang Sriwijaya Air SJ 182
Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Umar Shahab mengatakan, posko DVI telah dibuka sejak Sabtu (9/1/2021) malam.
Ia menerangkan, keluarga penumpang bisa datang ke RS Polri dengan membawa dokumen atau keterangan resmi baik dari Disdukcapil, Disdik, ijazah, catatan medis dan lain sebagainya.
"Diharapkan segera datang untuk memberikan keterangan-keterangan informasi-informasi tentang keluarganya yang hilang dan menjadi korban," kata Umar dalam siaran Kompas TV, Minggu (10/1/2021) pagi.
Baca juga: RS Polri Buka Posko DVI, Keluarga Penumpang SJ182 Wajib Bawa Dokumen Berikut
Berdasarkan pantauan Kompas TV, sudah ada sejumlah keluarga penumpang yang telah mendatangi RS Polri.
Adapun, DVI merupakan prosedur untuk membandingkan data antemortem dan postmortem.
Bagi para keluarga penumpang SJ182 yang ingin mengonfirmasi ke Posko DVI RS Polri wajib membawa dokumen resmi tentang korban.
Pihak RS Polri juga membuka layanan informasi ke hotline 0812 3503 9292. Para keluarga penumpang dapat menghubungi nomor tersebut.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan kronologi hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1/2021).
Baca juga: Tinggalkan Bandara, Sejumlah Keluarga Penumpang Sriwijaya Air Berangkat ke RS Polri
Budi mengatakan, pesawat terebut lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB.
“Pukul 14.37 WIB masih 1.700 kaki kontak diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki, dengan mengikuti standar instrumen," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Kompas TV, Sabtu malam.
Adapun pesawat itu mengangkut penumpang sebanyak 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.