Sementara itu, kapal patroli Kementerian Perhubungan menemukan bagian tubuh manusia di lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Kapten kapal, Eko mengatakan, awalnya ia mendapat laporan dari nelayan yang mendengar ledakan seperti suara petir. Lalu dilakukan pengecekan lokasi.
Selain itu, Eko mengaku melihat avtur atau bahan bakar pesawat di lokasi.
"Ada avtur dari dalam, kebetulan di situ kedalaman perairan 15-16 meter," kata dia.
Baca juga: Diduga Bagian Tubuh Manusia Ditemukan di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air
2. Anak-anak dan bayi
Menhub Budi mengatakan, ada 50 orang penumpang di dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak.
Di antara penumpang tersebut, terdapat 7 anak-anak dan 3 bayi.
"Total penumpang 50 orang, bersama 12 kru yang terdiri dari 43 dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi," kata Budi seperti dilansir dari Kompas TV, Sabtu (9/1/2021).
Budi pun meminta doa dari masyarakat Indonesia agar proses pencarian korban berjalan dengan lancar.
Baca juga: Kemenhub: Ada 50 Penumpang dan 12 Kru di Pesawat Sriwijaya Air yang Hilang Kontak
3. Upaya pencarian
Menhub juga menyatakan, pihak-pihak terkait telah berkoordinasi untuk melakukan pencarian Sriwijaya Air SJ 182. Ia mengatakan, upaya pencarian akan dimaksimalkan.
Sejak Sabtu kemarin, Badan SAR Nasional (Basarnas) telah mengerahkan kapal ke titik lokasi dugaan jatuhnya pesawat.
"Pukul 17.30 Bapak Presiden memberikan arahan untuk memaksimalkan upaya pencarian dan tentu sudah dikerahkan Kapal Basarnas," ujar dia.
Baca juga: Soal Sriwijaya Air Diduga Jatuh, Menhub Sampaikan Arahan Jokowi
Sementara itu, Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji mengatakan, pencarian titik jatuh pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu (9/1/2021) malam terkendala visibilitas.
Namun demikian, Bambang mengaku pihaknya akan melakukan upaya maksimal.
"Pencarian lokasi pesawat diharapkan malam ini semaksimal mungkin sehingga apabila malam ini ditemukan titik jatuhnya pesawat, besok pagi kita akan bisa langsung melakukan pencarian maksimal," kata Bambang.
Ia menduga, Sriwijaya Air jatuh di antara Pulai Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Kedalamannya 20-23 mil.
Baca juga: 10 Kapal TNI AL Dikerahkan untuk Mencari Sriwijaya Air SJ 182