Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Menkes yang Baru Tahu Soal Mutasi Virus Corona dari Menristek

Kompas.com - 08/01/2021, 23:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku baru mengetahui perihal mutasi virus corona dari Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro.

Ia menceritakan, pada saat baru beberapa hari menjadi Menteri Kesehatan, ia dihubungi Bambang perihal mutasi virus Covid-19 yang diduga dari Inggris.

"Saya masih agak gelap mengenai mutasi baru dari virus. Lalu karena beliau adalah dosen yang baik maka saya sempat beberapa kali WhatsApp beliau untuk bertanya, ini mengenai apa," kata Budi dalam konferensi pers online, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Jokowi: Saya Sudah Minta ke Menkes Vaksinasi Tak Lebih dari Setahun

Kemudian, diskusi antara keduanya pun berjalan hingga akhirnya Budi menyadari bahwa musuh global saat ini adalah virus.

Budi menyadari, Indonesia saat ini tengah berperang melawan virus.

Selanjutnya, ia pun teringat ucapan Bill Gates saat mengisi acara di TED Talk sekitar 2010 atau lebih tepatnya sesudah SARS Cov-1 melanda China.

Seingat Budi, Bill Gates sempat mengatakan bahwa manusia salah karena terlalu banyak mengeluarkan triliunan dollar AS untuk membangun sistem persenjataan dan sistem pertahanan.

"Seakan-akan nanti yang akan membunuh jutaan manusia adalah sesama manusia. Padahal ternyata bukan manusia yang membunuh jutaan manusia, itu adalah yang namanya virus," papar dia.

Oleh karena itu, menurut dia, sistem persenjataan dan sistem pertahanan yang dibangun tidak cocok untuk menghadapi virus.

Baca juga: UPDATE 8 Januari: Bertambah 49 Kasus Covid-19 di Tangsel, 9 Pasien Meninggal

Kemudian, Budi mendapat pencerahan dari Bambang bahwa keadaan melawan virus seperti layaknya operasi counterintelligence.

"Musuhnya sudah menyusup, musuhnya masuk, kita tidak tahu. Karena memang kita tidak memiliki peralatan, tools, proses untuk mengetahui apakah musuhnya sudah masuk atau tidak," ucap dia. 

"Sehingga saya sadar harus dibangun sistem pertahanannya terhadap virus. Terhadap musuh yang tipenya virus," kata dia.

Kemudian, ia menyadari bahwa yang paling banyak kemungkinan untuk membangun sistem pertahanan melawan virus yaitu Kemenkes dan Kemenristek.

Untuk itu, keduanya sepakat menciptakan koordinasi untuk meneliti mutasi virus Covid-19.

Salah satu implementasinya dengan menjalin nota kesepahaman tentang Surveilans Genom Virus Covid-19 yang ditandatangani Jumat (8/1/2021).

"Jadi saya berharap, tanda tangan ini adalah awal dan harus ditindaklanjuti," harap Budi.

Baca juga: Positif Covid-19 dan Gagal ke Thailand, Ini Kata Ganda Campuran Inggris

Adapun dokumen perjanjian telah dibahas bersama secara intensif oleh perwakilan dua kementerian.

Perjanjian ini dilakukan guna mengetahui epidemiologi molekuler, karakteristik, dampak kesehatan dan pelacakan kasus untuk manajemen pencegahan dan penanggulanan Covid-19.

Dalam implementasinya, kerja sama akan melibatkan banyak pihak antara lain perguruan tinggi, rumah sakit, dan laboratorium yang ada di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com