"Kalau yg menghadap ke depan atau yg rambutnya putih/ubanan kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno Menang dia orang PDIP. Lokasi jualanya jln Minang kabau Manggarai, selain itu dia juga jualan kelapa muda. Terciduk juga,” demikian tulis akun Facebook Adhe Idol yang diunggah melalui Twitter @Andhy_SP211.
Selain itu, Andi juga menyertakan tangkapan layar dari layanan peta digital Google Maps.
Tangkapan layar Google Maps tersebut berisi foto sebuah toko poster dan bingkai Bung Karno.
Penjelasan Risma
Sementara itu, Risma membantah melakukan setting-an terkait pemberian bantuannya kepada seorang pemulung bernama Kastubi.
Baca juga: Langkah Pemkot Jakpus Setelah Risma Temukan Sejumlah Gelandangan di Pusat Ibu Kota
Ia mengaku tak sama sekali mengenal sosok Kastubi yang ramai diperbincangkan warganet pada Kamis (7/1/2021).
"Saya bagaimana bisa setting itu. Saya itu tidak kenal dan saya mau ke Jakarta itu tidak tahu mau ke mana dan saya tidak hafal jalannya. Ya gimana saya mau setting," kata Risma dilansir Tribunnews, Jumat (8/1/2021).
Hal tersebut disampaikan mantan Wali Kota Surabaya itu saat berada di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi, Jawa Barat, Jumat.
Lebih lanjut, dia mengaku tak mungkin mengenal Kastubi karena selalu menggunakan jalan yang berbeda setiap berangkat ke tempat kerja.
Hal ini pun telah dilakukannya sejak menjadi Wali Kota Surabaya.
"Saya tiap hari selalu berpindah-pindah itu sudah saya lakukan sejak PNS dan saya tidak pernah di jalan yang sama itu tidak pernah," ucap Risma.
"Jadi kalau saya berangkat itu hari ini lewat sini. Saya akan mencoba lewat tempat lain. Jadi bukan karena Menteri Sosial pun saya tetap perhatikan orang-orang seperti itu," kata dia.
Ia menanggapi sejumlah orang yang mengkritik dirinya hanya sibuk dengan kegiatan blusukan untuk mencari tunawisma di DKI Jakarta tanpa menghiraukan persoalan lain dalam kapasitasnya sebagai Menteri Sosial.
Menurut Risma, kegiatannya bertemu dengan tunawisma tanpa dijadwalkan terlebih dahulu atau kegiatan tersebut hanya atau bersifat situasional.
"Saya tuh kerja, saya tuh jalan ke kantor itu pagi. Itu kan enggak blusukan. Sebagai contoh ketemu di jalan besar, saya coba tanya mereka, saya tidak blusukan. Saya hanya lewat dari rumah ke kantor," kata Risma.
Baca juga: Dimasukkan Risma ke Balai Rehabilitasi, Pemulung: Kemerdekaan Hilang
Ia mengaku tidak paham bahwa kegiatannya dalam menolong orang masih dipersoalkan oleh sejumlah pihak.
Padahal, pertolongannya itu hanya sebagai bentuk kegiatan kemanusiaan.
"Saya sebagai manusia dan tolong jangan lihat saya sebagai Menteri Sosial. Saya sebagai manusia saya lihat mereka tidur di gerobak, dia tidurnya di gerobak. Saya manusia apa kalau saya diam saja?" ujar dia.
Risma menuturkan, kegiatannya tersebut juga telah lama dilakukannya sejak masih menjadi Wali Kota Surabaya.
Menurut dia, kegiatannya itu sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada masyarakat dan Tuhan.
"Saya manusia, saya punya tanggung jawab dan saya punya pendapatan lebih dibandingkan mereka. Saya wajib untuk zakat, saya wajib untuk amal," kata Risma.
"Enggak usah lihat saya sebagai Menteri Sosial. Tetapi, saya juga bekerja dan saya tidak pernah menelantarkan pekerjaan saya," ucap dia.
Baca juga: Seorang PMKS yang Ditemui Risma di Jakarta Reaktif Covid-19
Risma memastikan bahwa dirinya tidak akan pernah menelantarkan pekerjaannya sebagai Menteri Sosial meskipun kerap melakukan blusukan untuk bertemu dengan tunawisma.
Ia mengatakan, ketika masih menjadi Wali Kota Surabaya, ia kerap keluar negeri, tetapi tidak pernah menelantarkan pekerjaannya.
"Bahkan sering saya telepon tiba-tiba tengah malam ke Surabaya, tolong ini ditangani, ini, ini, ini. Pernah suatu saat saya mau naik pesawat tiba-tiba ada orang yang tidak mau diajak ke rumah sakit oleh Linmas saya. Langsung saya tolong," papar Risma.
"Jadi tolong, kita bisa melihat bahwa manusia tanggung jawab kepada Tuhan, tolong dilihat itu, enggak usah kita lihat jabatannya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.