Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Harian Covid-19 Tembus 9.000, Satgas: Gambaran Sikap Abai Masyarakat pada Protokol Kesehatan

Kompas.com - 08/01/2021, 09:50 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, temuan kasus harian Covid-19 yang menembus angka 9.000 kasus pada Kamis (7/1/2021) telah memberi sinyal bahaya.

Pasalnya, menurut dia, hal ini menjadi gambaran bahwa masih adanya sikap abai masyarakat terhadap protokol kesehatan.

"Temuan minggu ini sangatlah berbahaya. Karena menggambarkan adanya sikap abai di tengah masyarakat atas pentingnya penerapan protokol kesehatan," kata Wiku dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/1/2021).

Namun, ia mengatakan bahwa sikap abai tersebut bukan menjadi satu-satunya kesalahan masyarakat.

Baca juga: Wakil Ketua DPR: PPKM Langkah Tepat untuk Dukung Program Vaksinasi Covid-19

Sebab, menurutnya hal ini juga menunjukkan tidak berhasilnya penegakan dan pengawasan dari masing-masing pemerintah daerah (pemda).

Wiku menjabarkan, tren kepatuhan protokol kesehatan dan penambahan kasus positif mingguan berdasarkan data grafik perbandingan.

Ia melihat adanya penurunan kepatuhan sejalan dengan meningkatnya penambahan kasus positif.

"Pada periode Oktober - Desember 2020, kepatuhan memakai masker rata-rata diatas 70 persen, untuk menjaga jarak dan menjauhi kerumunan berada di atas angka 60 persen," jelas Wiku.

Baca juga: Data Kita, 50 Persen Pasien Covid-19 Meninggal Tanpa Komorbid, Jangan Abai

Sementara itu, pada Desember 2020, kepatuhan memakai masker berada di angka 55 persen atau turun 28 persen.

Untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan, kata dia, juga turun ke angka 39 persen atau turun 20 persen.

"Membandingkan dengan grafik tren penambahan kasus positif mingguan, ada kenaikan drastis pada rentang Oktober - Desember 2020 dengan persentase peningkatan di angka 113 persen, jika dibandingkan pada Minggu pertama September 2020," ungkapnya.

Artinya, jelas Wiku, dengan penurunan kepatuhan protokol kesehatan yang hanya sebesar 20 dan 30 persen, mengakibatkan penambahan kasus positif lebih dari 100 persen.

Baca juga: Pengaruh Covid-19 pada Kekebalan Tubuh, Makin Tua Makin Lemah

"Ini bukan suatu kebetulan, data telah dengan nyata menunjukkan tren kepatuhan menurun berbanding lurus dengan tren penambahan kasus positif mingguan yang semakin meningkat," imbuh dia.

Oleh karena itu, kembali Wiku menegaskan agar masyarakat patuh dan saling mengingatkan serta menegur orang-orang terdekat yang melanggar protokol kesehatan.

Sementara itu, bagi pemda, dia berharap agar selalu mengakses dan memantau data kepatuhan protokol kesehatan melalui sistem Bersatu Lawan Covid Perubahan Perilaku.

Menurutnya, hal itu dapat menjadi dasar mengambil tindakan tegas dalam mengakukan disiplin protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com